Menelusuri jejak Hagia Shopia grand mosque di Istambul Turki

Lantas, selepas plester ornamennya dibuka tampaklah lukisan Bunda Maria dan bayi Yesus yang ternyata berjejer dengan kaligrafi Allah dan Muhammad SAW.

Hagia Sophia kemudian diakui sebagai salah satu dari situs Warisan Dunia UNESCO yang disebut Area Bersejarah Istanbul, sejak tahun 1985.

Baca Juga: Yuk Intip persamaan Lady Diana Putri Wales dengan menantunya Catherine Putri Wales

Pada saat Hagia Sophia menjadi museum, Umat Muslim dilarang untuk melakukan ibadah di dalam Hagia Sophia.

Namun pada tahun 2006, pemerintah Turki mengalokasikan ruangan khusus di kompleks Hagia Sophia untuk beribadah bagi staff museum.

Pada tahun 2013, sejumlah politisi turki dari partai pro pemerintah yang dianggap sebagai kekuatan islamis, meminta agar Hagia Sophia diubah menjadi masjid kembali.

Pada tanggal 1 Juli 2016, Adzan akhirnya dikumandangkan di dalam Hagia Sophia untuk pertama kalinya dalam 85 tahun.

Baca Juga: Apresiasi konsumen setia Mitsubishi FUSO selenggarakan Truck Campaign 2022 di Medan

Pada tanggal 13 Mei 2017, sejumlah umat islam di turki, dari Asosiasi Pemuda Anatolia (AGD) berkumpul di depan bangunan Hagia Sophia untuk melakukan ibadah sholat subuh berjamaah.

Mereka menuntut agar Hagia Sophia diubah kembali menjadi masjid.

Pada Ramadhan 2017, otoritas agama Turki mulai menjadi tuan rumah dan menyiarkan ayat-ayat suci Al-Qur’an selama bulan suci Ramadan dan azan dikumandangkan pada malam Nuzulul Quran Pada tanggal 31 Maret 2018, Presiden Turki, Erdogan membaca Qur’an Surah Al-Baqarah di dalam Hagia Sophia.

Pada Maret 2019, Erdogan berjanji akan mengubah status Hagia Sophia dari museum menjadi Masjid kembali.

Baca Juga: 7 Game balap mobil PC terbaik di Steam, mobilnya keren!

Namun UNESCO mengatakan saat itu bahwa pengubahannya harus mendapatkan izin dari Komite warisan dunia UNESCO.

Pada perayaan 567 tahun penaklukan Istanbul oleh Sultan Muhammad Al-Fatih yang diselenggarakan pada 29 Mei 2020 di Hagia Sophia.