JAKARTA INSIDER - Mengapa Kashmir Diperebutkan India dan Pakistan?
Oleh Ayatul Nissa Rahmadani S.H, C.PC
Konflik atas wilayah Jammu dan Kashmir telah menjadi salah satu sumber ketegangan geopolitik paling lama dan kompleks di Asia Selatan.
Sejak tahun 1947, India dan Pakistan telah terlibat dalam berbagai bentrokan militer, krisis diplomatik, dan narasi saling menyalahkan, semua berakar dari pertanyaan mendasar: mengapa Kashmir begitu diperebutkan?
Baca Juga: Konflik India Pakistan: 15 Fakta Kunci Serangan 22 Oktober 1947
Untuk memahami hal ini secara jujur dan menyeluruh, kita harus menyusuri jalan sejarah, mempertimbangkan kepentingan politik, identitas agama, serta penderitaan rakyat sipil yang terperangkap dalam pusaran kekuasaan dua negara nuklir.
Sejarah Singkat: Akar Konflik Dimulai 1947
Saat Inggris meninggalkan India pada tahun 1947, wilayah koloninya dibagi menjadi dua negara: India (mayoritas Hindu) dan Pakistan (mayoritas Muslim).
Baca Juga: 22 Oktober 1947 dan Awal Sengketa Kashmir antara India dan Pakistan
Negara-negara bagian kerajaan yang sebelumnya semi-independen diberi hak untuk memilih bergabung ke salah satu dari keduanya, atau tetap merdeka.
Jammu dan Kashmir, kerajaan mayoritas Muslim yang diperintah oleh Maharaja Hindu, Hari Singh, menjadi pengecualian yang membingungkan.
Ia awalnya menolak bergabung ke India maupun Pakistan, berharap tetap merdeka.
Baca Juga: Revitalisasi Sekolah Prabowo: Infrastruktur Meningkat, Warga Bekerja
Namun, situasi berubah drastis pada 22 Oktober 1947, ketika milisi suku Pashtun bersenjata yang didukung Pakistan menyerbu Kashmir.
Artikel Terkait
Setahun Kabinet Merah Putih: Transformasi Pariwisata Dorong Pertumbuhan
Waspada Musim Peralihan: Laporan Penanganan Bencana Nasional 22 Oktober 2025
Revitalisasi Sekolah Prabowo: Infrastruktur Meningkat, Warga Bekerja
22 Oktober 1947 dan Awal Sengketa Kashmir antara India dan Pakistan
Konflik India Pakistan: 15 Fakta Kunci Serangan 22 Oktober 1947