5 Penjajah Indonesia yang Jarang Dibahas, Nomor 4 Paling Singkat Tapi Berpengaruh

Mereka bersekutu dengan Kesultanan Tidore untuk melawan Portugis yang bersekutu dengan Ternate.

Namun, setelah Perjanjian Zaragoza tahun 1529, pengaruh Spanyol di Nusantara semakin berkurang, meski mereka masih bertahan di beberapa wilayah hingga akhir abad ke-17.

3. Inggris (1811–1816)

Kedatangan Inggris di Nusantara terjadi ketika mereka mengalahkan Belanda yang sedang berada di bawah kekuasaan Prancis (era Napoleon).

Pemerintahan sementara di bawah Thomas Stamford Raffles membawa sejumlah perubahan, termasuk penghapusan sistem kerja rodi dan penyusunan buku History of Java.

Namun, kekuasaan Inggris di Indonesia hanya berlangsung singkat, karena mereka harus menyerahkan kembali wilayah ini kepada Belanda sesuai Konvensi London 1814.

4. Jepang (1942–1945)

Pendudukan Jepang merupakan salah satu periode terberat bagi rakyat Indonesia.

Jepang masuk dengan propaganda “Saudara Tua” untuk membebaskan Asia dari kolonial Barat, namun kenyataannya rakyat mengalami kerja paksa (romusha), kelaparan, dan represi.

Meski begitu, Jepang turut membuka jalan bagi kemerdekaan dengan melatih militer lokal (PETA) dan memberi ruang bagi tokoh nasional untuk mempersiapkan pemerintahan sendiri.

5. Belanda (1602–1949)

Belanda adalah penjajah dengan periode terpanjang di Indonesia.

Awalnya melalui VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie) pada tahun 1602, mereka menguasai perdagangan rempah secara monopoli.

Setelah VOC bubar pada 1799, pemerintah kolonial Belanda mengambil alih dan secara sistematis menguasai wilayah-wilayah Nusantara.

Penjajahan mereka berakhir secara resmi pada 27 Desember 1949, ketika kedaulatan Indonesia diakui.***