Belum lagi adanya protes masyarakat AS dan Eropa terhadap keterlibatan berlebihan CEO miliarder perusahaan Elon Musk dalam pemerintahan AS.
Senjata Andalan Baru
Selain angka penjualannya yang memecahkan rekor, BYD baru-baru ini menjadi berita utama karena merancang sistem pengisian daya ultracepat baru.
Ini merupakan sebuah inovasi yang dapat menjadi pengubah permainan untuk pasar EV yang lebih besar dan jadi senjata andalan baru BYD.
Tesla Elon Musk pun semakin jauh tertinggal dalam persaingan ini.
Awal bulan ini, BYD mengumumkan bahwa pengisi daya kilatnya akan mampu menyediakan daya sejauh 400 kilometer (hampir 250 mil) dalam waktu lima menit.
Waktu pengisian daya ini setara dengan waktu yang dibutuhkan untuk mengisi tangki bensin sebuah SUV.
BYD berencana untuk meluncurkan 4.000 pengisi daya baru di Tiongkok, tempat pembangunan infrastruktur kendaraan listrik cenderung menjadi proses yang jauh lebih cepat daripada di Amerika Serikat.
Sementara itu, seperti yang ditulis oleh reporter iklim Dan Gearino untuk Inside Climate News , Tesla “sedang berada di tengah-tengah penghancuran diri perusahaan yang tidak seperti yang pernah saya lihat.”
Masalah yang dihadapi merek tersebut berkisar dari reaksi keras yang semakin meluas terhadap CEO Musk—yang pemotongan dananya di pemerintah federal telah memangkas puluhan ribu pekerjaan —hingga penarikan kembali hampir setiap Cybertruck yang pernah dibuat minggu lalu.
Kesulitan yang dialami Tesla telah menyebabkan sahamnya anjlok 32% sejak awal tahun, dan nilai tukar tambah Tesla baru-baru ini mencapai nilai tertinggi sepanjang masa.