Mengutip Nakamura, Desvian mengatakan bahwa Muhammadiyah yang didirikan Ahmad Dahlan merupakan gerakan Islam yang multifaced, dari jauh tampak doktriner.
Dari dekat merupakan sistematisasi teologis yang menekankan aspek moral-etik dari Al Quran dan Sunah. Pantulan dari itu mengarah pada etos memajukan umat dan kebangsaan.
"Kiai Dahlan dengan Muhammadiyah yang didirikannya telah menampilkan Islam sebagai sistem kehidupan manusia dalam segala seginya. Sehingga, Muhammadiyah tidak hanya memandang ajaran Islam sebagai akidah dan ibadah semata, tetapi merupakan keseluruhan yang menyangkut akhlak dan muamalah," tutur Desvian.***
Artikel Terkait
Ini penjelasan Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah soal polemik hukum ucapan selamat hari Natal
Sejarah singkat NU dan Muhammadiyah, pendirinya ternyata bersahabat
Perbedaan Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah dalam Fiqih
Banyak kasus perkawinan beda agama di PN, HNW: MUI dan Muhammadiyah tak perbolehkan perkawinan beda agama!
Sejarah singkat pendirian dan perkembangan Muhammadiyah
Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir: Jelang tutup tahun 2022, tutup isu yang buat Pemilu 'ngambang'