Sejarah singkat NU dan Muhammadiyah, pendirinya ternyata bersahabat

JAKARTA INSIDER – Simak sejarah singkat dari NU dan Muhammadiyah, dimana pendirinya ternyata sahabat.

Kebanyakan masyarakat yang awam memandang Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah tidak pernah sejalan dalam berbagai hal.

Terlebih masalah perbedaan dalam ilmu fiqih seperti menjadi pemisah antara Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.

Baca Juga: Wisata camping Turi Glass House di Curug Cipamingkis, siap sambut libur Natal dan Tahun Baru Anda

Sementara itu, jika kita melihat kembali potret pendiri dari 2 ormas keagaaman terbesar di Indonesia ini kita akan menemukan fakta bahwa kedua pendiri tersebut mengenyam pendidikan dari guru yang sama.

Fakta yang lebih menarik, KH Ahmad Dahlan sebagai pendiri ormas keagamaan Muhammadiyah dan KH Hasyim Asyari sebagai pendiri dari Nahdlatul Ulama adalah dua orang sahabat karib.

Tak cukup disitu, terhitung dua kali KH Ahmad Dahlan dan KH Hasyim Asyari mengenyam pendidikan dari guru yang sama, bisa dikatakan keduanya 'Satu Guru Satu Ilmu'.

Baca Juga: Bagaimana hukum menjawab salam dari orang kafir menurut Majelis Tarjih ?

Meskipun berbeda dalam beberapa hal prinsip tentang ajaran agama Islam, tidak menghilangkan fakta bahwa keduanya memiliki ikatan persahabatan yang dekat. Pasalnya, keduanya sudah bersahabat sejak masih kecil.

KH Ahmad Dahlan yang memiliki nama lahir Muhammad Darwisy dan KH Hasyim Asyari pernah menjadi santri dari KH Soleh Darat di Semarang.

Sampai sampai keduanya pernah satu kobong atau kamar asrama pesantren.

Baca Juga: Bagi-bagi imbalan prestasi kinerja, Kemenkeu digelar 'Kemensultan'

KH Ahmad Dahlan dan KH Hasyim Asyari juga dipertemukan ketika mengenyam pendidikan agama ke Haji Rosul alias H Abdul Karim Amrullah (pendiri Sumatra Thawalib, sekolah Islam modern pertama di Indonesia) dan Syekh Muhammad Djamil Djambek.

Kedekatan keduanya pun bisa digambarkan dengan panggilan Kiai Dahlan dan Kiai Hasyim.

Keduanya bahkan memiliki sebutan akrab. KH Ahmad Dahlan yanga masih bernama Darwis memiliki usia yang dua tahun lebih tua dari KH Hasyim Asy’ari sehingga menyebutnya dengan sebutan ‘Adi (Adik) Hasyim’.