Perbedaan Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah dalam Fiqih

photo author
- Senin, 26 Desember 2022 | 22:07 WIB
Perbedaan NU dan Muhammadiyah dalam fiqih. (kemenag.go.id)
Perbedaan NU dan Muhammadiyah dalam fiqih. (kemenag.go.id)

 

JAKARTA INSIDER – Nahdlatul Ulama atau NU dan Muhammadiyah merupakan organisasi Islam terbesar di Indonesia. Lalu apa perbedaan dari kedua organisasi Islam tersebut? Simak sampai selesai.

Nahdlatul Ulama (NU) dikenal sebagai organisasi Islam yang toleransi terhadap ada istiadat dan tradisi di Indonesia, sedangkan Muhammadiyah dikenal dengan perjuangannya di bidang pendidikan formal.

Biasanya orang hanya mengenal perbedaan antara NU dan Muhammadiyah dari jadwal penentuan lebaran atau idul fitri yang sering berbeda.

Baca Juga: Ingin daratkan kekuatan anyar, Liverpool incar Enzo Fernandez! Berapa biayanya?

Kedua organisasi Islam terbesar di Indonesia ini sebenarnya memiliki sejarah yang hampir bersinggungan. Bahkan diketahui pendiri dari Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan dan pendiri Nahdlatul Ulama KH Hasyim Asy’ari memiliki hubungan persahabatan yang erat.

KH Hasyim Asy’ari dan KH Ahmad Dahlan bahkan memiliki sebutan akrab, dimana KH Hasyim Asy’ari menyebut ‘Mas’ ke KH Ahmad Dahlan dan KH Ahmad Dahlan menyebutnya dengan sebutan ‘Adi’.

Selain dari penentuan Idul Fitri, simak juga perbedaannya disini sebagaimana dilansir JAKARTA INSIDER dari berbagai sumber.

Baca Juga: Mimpi buruk bagi Newcastle United bila Allan Saint-Maximin tak dapat bermain, kenapa?

Nahdlatul Ulama

Praktek ibadah dari organisasi Islam ini dipengaruhi KH Kholil Bangkalan, KH Ya’kub, Syaikh Ahmad Amin al-Atthar, Syaikh Sayyid Yamani, Sayyid Sultan Ibn Hasyim, Sayyid Ahmad ibn Hasan al-Atthar, Sayyid Alawy Ibn Ahmad Al-Saqqaf, Sayyid Abas Maliki, Sayid al-Zawawy, Syaikh Shaleh Bafadal dan Syaikh Sultan Hasym al-Dagastany

1. Membaca qunut saat salat subuh
2. Membaca selawat setelah adzan
3. Tarawih 20 rakaat
4. Niat salat membaca ushalli
5. Niat puasa dengan membaca nawaitu sauma ghadin, niat wudlu dengan membaca nawaitu wudu’a
6. Tahlilan, Dibaiyah, barjanzi dan selamatan (kenduren)
7. Bacaan dzikir setelah salat dengan suara nyaring
8. Adzan subuh dengan lafad Ashalatu khair minan naum
9. Adzan Jum’at dua kali
10. Menyebut Nabi dengan kata Sayyidina Muhammad
11. Salat Id di masjid
12. Menggunakan Madzhab Empat dalam Fikih (Syafii, Maliki, Hambali dan Hanafi)

Baca Juga: Bagaimana hukum menjawab salam dari orang kafir menurut Majelis Tarjih ?

Muhammadiyah

Sedangkan praktek ibadah dari Muhammadiyah dipengaruhi oleh Syeikh Muhammad Khatib al-Minangkabawi, Syeikh Nawawi al-Bantani, Kiai Mas Abdullah dan Kiai Faqih Kembang, Ibnu Taimiyyah, Ibnu Qayyim al-Jauziyah, Muhammad ibn Abdul Wahhab, Jamaludin al-Afghany, Muhammad Abduh, dan Rasyid Rida

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: St Shofia Munawaroh JI

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

9 jenis jin dan tugasnya, yuk simak apa saja

Selasa, 9 Desember 2025 | 18:31 WIB
X