JAKARTA INSIDER - Dzikir merupakan salah satu ibadah agung yang dilakukan untuk mengingat sang Maha Pencipta alam semesta.
Dzikir menjadi salah satu alasan belum terjadi hari kiamat karena masih ada hamba Allah yang menyebut nama Allah di qolbu dengan penuh cinta.
Dzikir tidak akan pernah menjadi aktivitas yang sia-sia karena hal tersebut mengingatkan hambaNya dengan Sang Pencipta alam semesta.
Simak penjelasan dari Buya Hasyim Arrazi dalam tausiahnya.
Dilansir JAKARTA INSIDER dari YouTube Dawuh Ulama Habaib Channel pada Selasa (20/6/2023), Buya Arrazi membahas tentang keagungan dan kemuliaan seorang hamba yang tempat Allah memandang hambanya yaitu qolbu atau hati setiap hambaNya.
Allah tidak memandang rupamu, Allah tidak memandang kekayaanmu, Allah hanya memandang qolbumu. Qolbu adalah tempat Allah menatap.
Buya Arrazi menceritakan, saat kita di akhirat kelak, seperti yang disebut kan dalam hadits Imam Tirmidzi, hadits Imam Baihaqi juga, yang hadist Shahih, disebutkan, nanti ada orang nggak punya amal
baik.
Lalu, dihisab setelah dihisab kemudian ditimbang, keluarlah sijjil. Sijjil itu, kata Buya melanjutkan, seperti bila kita kalau mau keluar negeri harus punya rekening koran. Ketika diprint keluar catatan panjang yang berisikan catatan amalnya.
Yaitu print amalnya dari awal sampai akhir semuanya dilihat dosa-dosa dan kebaikannya.
Mulai dari ujung rambut, ujung ubun-ubun sampai
ujung kaki semuanya maksiat. Gak usah ditanya dia maksiat apa, matanya telinganya maksiat, tangannya
kemaluannya semuanya ada maksiatnya yang disaksikan malaikat-malaikat.
Artikel Terkait
TOK! Pemerintah tetapkan Hari Raya Idul Adha jatuh pada 29 Juni 2023, Arab Saudi dan Muhammadiyah kapan?
INTIP! Harga hewan kurban jelang Idul Adha untuk sapi dan kambing di Jakarta Selatan
Wow! Jelang Idul Adha 2023 Baznas prediksikan hewan kurban tembus 10 juta ekor
Niat puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah, berikut niat dan cara pelaksanaannya
Keutamaan puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah, benarkah bisa menghapus dosa dan melipatgandakan pahala ?