Salah satu strategi Abdul Hamid II untuk mempertahankan kendali wilayah adalah pengembangan infrastruktur.
Jalur kereta api Hijaz yang menghubungkan Damaskus hingga Madinah, yang melewati wilayah Palestina, menjadi proyek monumental.
Jalur ini tidak hanya mempermudah transportasi dan komunikasi, tetapi juga memperkuat pengaruh Turki di wilayah strategis.
Selain itu, Sultan Abdul Hamid II memperluas jaringan pos, telekomunikasi, dan administrasi pemerintahan lokal.
Langkah ini memastikan kendali langsung pusat pemerintahan di Istanbul tetap efektif di Palestina, sekaligus mencegah intervensi kekuatan asing.
Perlindungan Terhadap Palestina
Salah satu ciri penting pemerintahan Abdul Hamid II adalah perlindungan terhadap komunitas lokal.
Ia memandang penting menjaga keseimbangan antara penduduk Arab-Muslim, Kristen, dan migran Yahudi Eropa yang mulai datang ke Palestina pada akhir abad ke-19.
Sultan Abdul Hamid II memperketat izin untuk migrasi Yahudi Eropa, memastikan mereka tidak mengganggu kehidupan lokal atau keseimbangan politik.
Ia menekankan bahwa tanah Palestina tetap di bawah kendali Kesultanan Utsmaniyah, menjaga hak-hak penduduk lokal Arab-Muslim.
Selain itu, Sultan juga menaruh perhatian khusus pada situs-situs suci Islam.
Masjid Al-Aqsa dan wilayah sekitarnya mendapatkan dana renovasi dan pengelolaan wakaf yang lebih terstruktur.
Perlindungan ini tidak hanya memiliki dimensi keagamaan, tetapi juga politik, karena memperkuat legitimasi Kesultanan Utsmaniyah sebagai penguasa sah Tanah Suci.
Hubungan Internasional dan Ancaman Kolonialisme
Abdul Hamid II menghadapi tekanan besar dari Eropa. Inggris menaruh perhatian pada Palestina karena posisi strategisnya dekat Terusan Suez, jalur vital perdagangan dengan India.
Artikel Terkait
Deretan Kasus Viral yang Ditangani Hakim Teramah Dunia, Frank Caprio
Legitieme Portie, Legitimaris, dan Hilangnya Hak Tuntut Warisan: Panduan Lengkap Hukum Waris Indonesia dan Belanda
Wamenaker Immanuel Ebenezer Terjaring OTT oleh KPK, Istana Langsung Reshuffle?
Ketika KPK Bongkar Peran Sang Wamenaker Immanuel Ebenezer Dalam Kasus Pemerasan Sertifikasi K3
Tak Seperti di Indonesia, Inilah Hukuman Koruptor di Berbagai Negara: Dari Kerja Paksa Seumur Hidup hingga Hukuman Gantung