Rahasia diet ala orang Jepang, tetap langsing walau makan nasi tiga kali sehari

Makanan fermentasi kaya akan probiotik, berkontribusi terhadap kesehatan pencernaan dan metabolisme tubuh. Cita rasa umami dalam masakan Jepang membuat konsumsi makanan dalam porsi kecil tetap terasa memuaskan.

Baca Juga: Musim kemarau 2025 diprediksi lebih singkat, pakar UGM serukan bahayanya

4. Kebiasaan Makan yang Mindful dan Teratur

Berbeda dari budaya Barat, kebiasaan ngemil atau makan sambil berjalan sangat jarang ditemui di Jepang.

Ada penghargaan mendalam terhadap makanan yang disajikan: setiap suapan dinikmati perlahan, piring diusahakan bersih tanpa sisa.

Pendekatan mindful eating ini membantu tubuh mengirimkan sinyal kenyang lebih efektif, mencegah konsumsi makanan berlebih.

Baca Juga: OpenAI digugat 45 media ternama, ChatGPT dituding langgar hak cipta besar-besaran

5. Aktivitas Fisik Terintegrasi dalam Kehidupan Sehari-hari

Orang Jepang secara alami aktif bergerak. Jalan kaki dan bersepeda adalah moda transportasi umum sehari-hari.

Bahkan dalam aktivitas rumah tangga, seperti duduk di lantai menggunakan tatami, memerlukan keseimbangan dan kekuatan otot yang lebih dibandingkan duduk di kursi biasa.

Aktivitas fisik yang rutin ini membantu meningkatkan pembakaran kalori dan menjaga kebugaran tubuh secara keseluruhan.

Baca Juga: iPhone laris manis di Indonesia, Tim Cook, bos Apple justru beri pesan menohok ini!

Diet orang Jepang membuktikan bahwa kunci untuk tetap langsing bukan dengan menghilangkan makanan pokok seperti nasi, melainkan dengan menerapkan pola makan yang sadar, porsi yang terkontrol, pilihan makanan bernutrisi tinggi, dan gaya hidup aktif.

Perpaduan faktor-faktor ini membuat mereka mampu mempertahankan tubuh ideal tanpa harus mengorbankan kenikmatan makan.***