Meski demikian Vitalii mulai menunjukan respon pada keadaan sekelilingnya. Meski seluruh tubuhnya tak bisa bergerak, namun ada kemajuan di mana ia sudah bisa menelan.
Baca Juga: Bursa calon Ketua Umum PSSI semakin memanas, antara La Nyalla Mattalitti dan Erick Thohir
"Kami melihat beberapa kemajuan, bangkit kembali. Ini pendapat saya," kata Shumei.
Adapun hal yang dilakukan Shumei saat menemani putranya adalah dengan berbagi berita dari medan perang, membaca dari buku, dan membacakan pesan dukungan.
Mereka mendapat beragam pesan dukungan yang menyemangati Vitalii untuk bertahan dan sehat seperti semula.
Shumei mengatakan air mata mengalir di pipi Vitalii saat dia membacakannya untuknya.
Tanda-tanda perbaikan lainnya muncul pada akhir Desember ketika Vitalii mulai menggoyangkan jari kakinya, ungkap Shumei.
Disebutkannya Vitalii juga mulai cemberut, yang diartikan ayahnya sebagai arti bahwa putranya tertarik dengan apa yang dia bacakan untuknya.
Dan baru-baru ini Shumei menyebut ada kemajuan dimana putranya mampu memberi tanggapan.
"Saya sudah mulai bertanya kepadanya 'Apakah Anda tahu siapa saya?' Dan dia menjawab, 'Ayah'." kata Shumei
Vitalii, untuk saat ini, sendirian di bangsalnya setelah pasien lain dipindahkan untuk rehabilitasi di tempat lain.
Tapi tempat tidur di sekitarnya tidak mungkin kosong untuk waktu yang lama, mengingat sengitnya pertempuran di Donbas.
Artikel Terkait
Rusia batalkan tukar tahanan secara sepihak, Ukraina geram
Dapur kuning jadi saksi bisu pelatih tinju Ukraina jadi korban tewas serangan Rusia di Dnipro
Zelenskiy lakukan serangan ke Rusia, 3 tentara Wagner Group tewas 16 luka berat
Rusia dan Ukraina berdamai di Bali, begini ceritanya
Rusia - Ukraina makin panas, petinggi NATO bakal kirim banyak senjata untuk perang?