Rusia batalkan tukar tahanan secara sepihak, Ukraina geram

photo author
- Minggu, 15 Januari 2023 | 16:05 WIB
Ilustrasi situasi sel tawanan. (Pixabay/ larahcv)
Ilustrasi situasi sel tawanan. (Pixabay/ larahcv)

 

JAKARTA INSIDER - Lembaga Ukraina yang mengurusi soal tawanan perang dibuat geram oleh pihak Rusia.

Hal tersebut lantaran Rusia disebut membatalkan pertukaran tawanan dengan Ukraina di menit terakhir pada Sabtu (14/1/2023) waktu setempat.

Dilansir JAKARTA INSIDER dari Reuters (15/1/2023), Coordination Headquarters for the Treatment of Prisoners of War Ukraina mengatakan bahwa bahwa pertukaran tawanan direncanakan hari Sabtu dengan pihak Rusia, namun hal itu dibatalkan pada saat-saat terakhir atas inisiatif pihak Rusia.

Baca Juga: Rusia siap ajak pihak ketiga untuk hadapi Ukraina, ini negara yang dimaksud

Selama konflik bersenjata antar dua negara dari Februari 2022, Rusia dan Ukraina telah melakukan pertukaran Prisoner of Wars (PoW) atau Tawanan Perang yang jumlahnya mencapai ratusan.

Terbaru, keduanya melakukan pertukaran tersebut pada 8 Januari 2023.

Baik Rusia dan Ukraina kerap menyatakan klaim bahwa tawanan perang asal negara mereka diperlakukan dengan tidak baik.

Baca Juga: Persiapan serang Iran, Israel ungkap Iran mampu dan berpotensi besar untuk menciptakan empat bom nuklir

Komisaris Hak Asasi Manusia Rusia, Tatyana Moskalkova, menyatakan bahwa tentara mereka yang ditawan di Ukraina melaporkan tindak pelecehan, meski hal tersebut belum dibuktikan kebenarannya.

Disisi lain, Ukraina juga menyuarakan keprihatinan atas dugaan pelanggaran Rusia terhadap Konvensi Jenewa dalam perlakuannya terhadap tawanan perang Ukraina.

Sebelumnya, kepala Komite Palang Merah Internasional, Mirjana Spoljaric, mengklaim telah melakukan perbincangan mengenai hal tersebut kepada pihak Rusia.

Baca Juga: Sindiran Dokter Tifa ke Presiden Jokowi, sudah tahu ekonomi genting masih maksa bangun IKN dan kereta cepat...

Hal tersebut baru dilakukan setelahPresiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengkritik organisasi tersebut selama beberapa bulan terakhir karena dianggap tidak berusaha cukup keras untuk mendapatkan akses ke pasukan Ukraina yang ditangkap oleh pasukan Rusia.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Jeki Purwanto

Sumber: Reuters

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X