JAKARTA INSIDER - Lembaga Ukraina yang mengurusi soal tawanan perang dibuat geram oleh pihak Rusia.
Hal tersebut lantaran Rusia disebut membatalkan pertukaran tawanan dengan Ukraina di menit terakhir pada Sabtu (14/1/2023) waktu setempat.
Dilansir JAKARTA INSIDER dari Reuters (15/1/2023), Coordination Headquarters for the Treatment of Prisoners of War Ukraina mengatakan bahwa bahwa pertukaran tawanan direncanakan hari Sabtu dengan pihak Rusia, namun hal itu dibatalkan pada saat-saat terakhir atas inisiatif pihak Rusia.
Baca Juga: Rusia siap ajak pihak ketiga untuk hadapi Ukraina, ini negara yang dimaksud
Selama konflik bersenjata antar dua negara dari Februari 2022, Rusia dan Ukraina telah melakukan pertukaran Prisoner of Wars (PoW) atau Tawanan Perang yang jumlahnya mencapai ratusan.
Terbaru, keduanya melakukan pertukaran tersebut pada 8 Januari 2023.
Baik Rusia dan Ukraina kerap menyatakan klaim bahwa tawanan perang asal negara mereka diperlakukan dengan tidak baik.
Komisaris Hak Asasi Manusia Rusia, Tatyana Moskalkova, menyatakan bahwa tentara mereka yang ditawan di Ukraina melaporkan tindak pelecehan, meski hal tersebut belum dibuktikan kebenarannya.
Disisi lain, Ukraina juga menyuarakan keprihatinan atas dugaan pelanggaran Rusia terhadap Konvensi Jenewa dalam perlakuannya terhadap tawanan perang Ukraina.
Sebelumnya, kepala Komite Palang Merah Internasional, Mirjana Spoljaric, mengklaim telah melakukan perbincangan mengenai hal tersebut kepada pihak Rusia.
Hal tersebut baru dilakukan setelahPresiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengkritik organisasi tersebut selama beberapa bulan terakhir karena dianggap tidak berusaha cukup keras untuk mendapatkan akses ke pasukan Ukraina yang ditangkap oleh pasukan Rusia.***
Artikel Terkait
Dnipro diserang rudal Rusia, Presiden Ukraina: Akan kami cari siapapun yang terlibat teror ini!
Zelenskiy ungkap Rusia belum puas dengan Dnipro, pasukan militer Zelenskiy siap siaga di 10 wilayah Ukraina
Rusia serang Dnipro, puing rudal berserakan di Moldova, Maia Sandu: Moldova berdoa untuk Ukraina!
Ikut kontes Ratu Sejagat, perwakilan Rusia dapat julukan 'Miss Genocide'
Rusia siap ajak pihak ketiga untuk hadapi Ukraina, ini negara yang dimaksud