Presiden Soekarno saat itu mengatakan, bangsa Indonesia cukup beruntung memiliki putera bangsa seperti Hoegeng Imam Santoso.
Rekam jejak yang bersih, pada tahun 1965, Hoegeng berhenti menjabat kepala jawatan imigrasi, dan diangkat menjadi menteri iuran negara (kini disebut bea dan cukai).
Di sinilah Hoegeng membongkar kasus penyelundupan tekstil besar-besaran.
Baca Juga: Jenderal Hoegeng menolak dimakamkan di TMP Kalibata, begini alasannya
Tahun 1966, setelah bertugas di luar Polri selama enam tahun, Hoegeng kembali ke Korps Bhayangkara.
Dia menjabat Wakapolri yang pada saat itu bernama Deputi Menteri/Panglima Angkatan Kepolisian.
Tahun 1968, Hoegeng dilantik menjadi Kapolri. Lagi-lagi dia masih mempertahankan gaya sederhananya. Hoegeng menolak mobil dinas sedan mewah dan memilih jip. (Bersambung)***
Artikel Terkait
Penting! Tips jitu mengatasi tabung gas mendesis
Simak tips mudah untuk memulai investasi saham secara syariah yuk
Tetap tenang. Begini tips jitu hadapi Debt Collector!
Terhindar dari keriput! ini tips sederhana biar awet muda
Tips mengatasi stres dan depresi, Bagaimanakah? Begini jawaban Buya Yahya