politika

Kasus gagal ginjal akut meningkat, Kemenkes terbitkan tata laksana penanganannya pada anak

Jumat, 21 Oktober 2022 | 15:30 WIB
Foto Plt. Direktur Pelayanan Kesenatan Rujukan dr. Yanti Herman, MH. Kes. (Dok. Kementerian Kesehatan)

JAKARTA INSIDER - Kementerian Kesehatan melalui Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan menerbitkan Tata Laksana dan Managemen Klinis gagal ginjal akut Progresif Atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury).

Tata Laksana dan Managemen Klinis gagal ginjal akut Progresif Atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) dikhususkan untuk anak di Fasilitas Pelayanan Kesehatan melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Nomor HK.02.02./2/I/3305/2022.

Dengan kebijakan Kementerian Kesehatan ini diharapkan dapat meningkatkan pencegahan gagal ginjal akut pada anak.

Baca Juga: Kabar duka, korban meninggal tragedi Kanjuruhan bertambah lagi. Total jadi 134 orang

Dilansir JAKARTA INSIDER dari laman kemkes. go.id pada Jumat (21/10/2022) tentang Kemenkes terbitkan tata laksana penanganan gagal ginjal akut pada anak.

Surat Keputusan yang diterbitkan pada tanggal 28 September 2022 tersebut, bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan dini sekaligus sebagai acuan bagi fasilitas pelayanan kesehatan dalam memberikan penanganan medis kepada pasien gagal ginjal akut.

''Gagal Ginjal Akut pada Anak ini telah terjadi pada awal tahun 2022, namun baru mengalami peningkatan pada September. Sejumlah antisipasi telah kita lakukan termasuk melakukan fasilitasi dengan menyusun pedoman penatalaksanaan Gagal Ginjal Akut pada Anak,'' ungkap Plt. Direktur Pelayanan Kesenatan Rujukan dr. Yanti Herman, MH. Kes.

Baca Juga: Perang Ukraina Rusia makin gila, Vladimir Putin rekrut tentara cadangan dari Suriah

Lebih lanjut, dr. Yanti menjelaskan bahwa secara keseluruhan pedoman tersebut memuat serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh tenaga medis dan tenaga kesehatan lain dalam melakukan penanganan terhadap Pasien Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal sesuai dengan indikasi medis.

Dimulai dari diagnosis klinis. Penegakan diagnosis untuk penyakit gagal ginjal akut pada anak diawali dengan mengamati gejala dan tanda klinis yang dialami pasien, salah satunya terjadi penurunan jumlah BAK (oliguria) atau tidak ada sama sekali BAK (anuria).

''Penurunan cepat dan tiba-tiba pada fungsi filtrasi/penyaringan ginjal. Biasanya ditandai peningkatan konsentrasi kreatinin serum atau azotemia dan/atau penurunan sampai tidak ada sama sekali produksi urine,'' kata dr. Yanti.

Baca Juga: Waspada gagal ginjal akut pada anak! Berikut 5 obat sirup kandungan cemaran EG dan DEG yang dilarang

Gagal Ginjal Akut diketahui menyerang anak dengan di rentang usia 6 bulan-18 tahun, paling banyak terjadi pada balita. Dengan gejala awalnya berupa infeksi saluran cerna dan gejala ISPA, gejala khas adalah jumlah air seni yang semakin berkurang bahkan tidak bisa BAK sama sekali. Pada kondisi seperti sudah fase lanjut dan harus segera dibawa ke Faskes seperti RS.

Untuk itu, bagi orang tua yang memiliki gejala seperti diatas terutama pada rentang usia tersebut, diminta lebih waspada dengan aktif melakukan pemantauan tanda bahaya umum serta pemantauan jumlah dan warna urin (pekat atau kecoklatan) di rumah, pastikan anak mendapatkan cairan yang cukup dengan minum air.

Halaman:

Tags

Terkini