JAKARTA INSIDER - Korban tragedi Kanjuruhan bertambah menjadi 134, yaitu R yang meninggal di ruang ICU Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang pada hari ini, Jumat, 21 Oktober 2022 sekitar pukul 06.45 WIB. R dirawat di RSSA Malang selama 18 hari.
R berasal dari Kebonsari, Desa Ngebruk, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang. Dia adalah pelajar tingkat akhir SMA.
Meninggalnya R kian menambah daftar total korban meninggal dalam tragedi Kanjuruhan per hari ini, Jumat, 21 Oktober 2022 menjadi 134 orang.
Baca Juga: Perang Ukraina Rusia makin gila, Vladimir Putin rekrut tentara cadangan dari Suriah
Menurut dr. Iwayan Agung kondisi saudara R naik turun. Pasien korban tragedi stadion Kanjuruhan ini rujukan dari Rumah Sakit Hasta Husada Kepanjen.
Selama menjalani perawatan, R tidak pernah lepas dari alat bantu pernapasan (fentilator). Ia mengalami gangguan pernapasan, patah tulang, dan luka bagian kepala.
Alat bantu pernapasan mau pun obat-obatan yang diberikan dokter tidak berhasil memulihkan kondisinya.
Baca Juga: Lima cara untuk mengatasi demam, ingat obat cair dilarang oleh Kemenkes untuk sementara waktu!
Sejak dirawat 1 Oktober 2022, beberapa saat setelah tragedi Kanjuruhan terjadi, R kehilangan kesadaran. Dari penjelasan Kohar Hari Santoso Direktur RSSA Malang, R mengalami kerusakan otak.
“Pasien ini masuk memang sudah kesadarannya tidak sadar, kemudian juga kita lakukan penanganan termasuk juga dengan alat bantu napas, dan semua obat-obatan. Tapi kesadarannya tidak pulih. Bahkan ada kerusakan di otak sehingga pengendali napas dan sirkulasinya tidak bisa respons dan meninggal," Kohar menjelaskan.
Kohar menerangkan, saat ini masih ada dua pasien korban tragedi Stadion Kanjuruhan yang sedang berjuang di ruang ICU. Kesadarannya terus menurun, sampai hari ini.
Baca Juga: Akibat sengketa lahan, dua kelompok massa bentrok di Jalan Rasuna Said
“Di ICU masih ada dua. Ada penurunan kesadaran. Tidak sadar penuh sampai hari ini" kata Kohar.
Berbagai kemungkinan bisa saja terjadi terhadap dua pasien tersebut. Kohar mengatakan, selain kerusakan otak, benturan-benturan pada anggota tubuh yang parah juga menjadi faktor hilangnya kesadaran pasien.
Artikel Terkait
Ayah Bunda, 10 aplikasi ini bahaya untuk anak. Segera hapus!
Bunda, tanaman pengusir nyamuk tak cuma Lavender, loh. Ada Zodia hingga sereh wangi.
Kisah nyata di balik Bunda Corla, tiktokers yang sedang ramai diperbincangkan
Bunda, obat penurun demam tak melulu paracetamol. Berikut ini penjelasan ahli