JAKARTA INSIDER - Gunung Merapi kembali muntahkan awan panas guguran (APG) pada Sabtu (11/3/2023) pukul 12.12 WIB. Muntahan APG itu ke arah Kali Bebeng/Krasak.
Erupsi Gunung Merapi itu berlangsung cukup lama, tetapi hingga kini status gunung itu masih siaga.
Melansir siaran pers Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sabtu (10/3/2023), Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Daerah Istimewa Yogyakarta, mengatakan sejak dimulai pukul 12.12 WIB, erupsi Gunung Merapi masih berlangsung beberapa lama.
Baca Juga: Tak disangka, ternyata Ubi jepang dan 5 jenis makanan ini bisa bikin panjang umur
APG mencapai 7 kilometer dari puncak Gunung Merapi di alur Kali Bebeng dan Krasak.
Dalam rekaman visual BPPTKG, gunung teramati dengan jelas hingga kabut 0-II.
Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 50-100 meter di atas puncak kawah.
"Terlihat juga satu kali guyuran lava dengan jarak luncur 1.500 meter ke barat daya, suara guguran 2 kali dengan intensitas sedang dari Pos Babadan," katanya.
BPPTKG juga mengamati status kegempaan meliputi jumlah guguran terpantau 9, amplitudo 4-11 mm dan durasi 43.9-96.6 detik.
Berikutnya hybrid/fase banyak 1, amplitudo 5 mm, S-P 0.4 detik dan durasi 7.4 detik.
Berikutnya untuk rekaman vulkanik dalama berjumlah 19, amplitudo 9-12 mm, S-P 0.5-1 detik dan durasi 9.3-22.2 detik.
BPPTKG menyebut bahwa potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km.