JAKARTA INSIDER - Menyebutkan kebaikan dan keahlian seseorang, kemudian memujinya termasuk metode pendidikan nabawi.
Tujuannya adalah untuk mendorong semangat dan jiwa seseorang untuk melakukan yang lebih baik lagi, dengan syarat (kebaikan) yang dipuji memang benar adanya dan diberikan dalam porsi yang proporsional, tidak berlebihan.
Luar biasa, coba Anda bayangkan bagaimana kiranya perasaan seorang anak jika ia mengetahui bahwa bunda, ayah, atau gurunya menunggu-nunggu pertanyaan yang diajukannya di antara teman-teman yang lain.
Baca Juga: Motivasi Islam, ternyata manusia lebih hina dari binatang, berikut kronologi kisahnya!
Ketika kita para orang tua memuji, mendorong, dan mendukung perbuatan baik yang dilakukan oleh anak kita, maka kita telah membantu mereka untuk menjaga, menambah, dan membiasakan perbuatan tersebut, karena sifat baik (positif) harus dikembangkan dan dijaga. Jika tidak, maka dia akan layu seperti bunga yang layu.
Sebagian anak merasa dirinya tidak mampu melakukan sesuatu, padahal dirinya hanya diliputi rasa minder. Maka, ubahlah perasaan minder itu dengan memberinya motivasi dan keyakinan bahwa ia memiliki talenta dan keistimewaan.
Munculkan dan doronglah ia untuk menampakkan potensinya, agar anak tersebut memiliki rasa percaya diri. Cara ini dapat membantu meningkatkan semangat meraih kesuksesan pada diri anak. Dan, satu kesuksesaan akan melahirkan kesuksesan lainnya.
Baca Juga: Motivasi Islam, cara menempatkan antara hawa nafsu dengan akal dalam kehidupan
Misalnya, ketika Anda memuji sang buah hati atas prestasinya di bidang matematika, maka hal itu akan menimbulkan kesan positif dalam dirinya terhadap sekolah dan mampu mendorongnya untuk meraih kesuksesan.
Dampaknya, dia akan lebih giat dan bersemangat lagi untuk mencapai kesuksesan di bidang lainnya, karena satu kesuksesan akan melahirkan kesuksesan yang lain. Dilansir JAKARTA INSIDER dari buku Creative Islamic Parenting karya Syekh Dr. Nayif Al-Qurasy pada Kamis (20/10/2022).
Maka, mari kita gali potensi dan bakat yang masih tersembunyi dalam diri anak-anak kita. Kita belajar memberikan pujian, sanjungan, dan apresiasi di hadapan khalayak.
Baca Juga: Ilmu parenting, pentingnya menanamkan keimanan di hati anak sebelum mengenalkan Al-Qur'an
Sebagian orangtua sebenarnya tidak menyangkal dampak positif memberi pujian dan sanjungan. Mereka percaya terhadap dampak positifnya bahkan mereka meyakininya. Tetapi karena di memori kedua orangtua telah terbentuk perspektif buruk tentang si anak, maka orangtua melihat tingkah laku anaknya hanyalah berupa keburukan belaka.
Wahai ayah, wahai bunda, duduk bersandarlah sejenak dalam suasana nyaman dan pikiran rileks, kemudian cobalah untuk memikirkan dan memerhatikan buah hati Anda, seraya menghadirkan hal yang dapat membantu Anda menemukan potensi anak dengan hati yang tenang dan bahagia; agar Anda temukan keistimewaan pada diri sang buah hati, meskipun itu tampak sangat sederhana dalam pandangan Anda.