Versi resmi Orde Baru menyebut PKI sebagai otak utama.
Namun, penelitian sejarah modern menghadirkan beragam teori:
Ada yang menduga keterlibatan internal militer dalam perebutan kekuasaan.
Beberapa teori menyebut adanya campur tangan intelijen asing, khususnya Amerika Serikat dan Inggris, yang khawatir terhadap pengaruh PKI.
Sementara sebagian akademisi menilai bahwa peristiwa ini adalah hasil dari konflik kompleks antara berbagai kekuatan politik dan ideologi pada masa itu.
Refleksi Sejarah
Peristiwa 30 September 1965 bukan sekadar catatan kelam, tetapi juga pelajaran penting bagi bangsa Indonesia:
Betapa berbahayanya konflik ideologi yang tidak diselesaikan dengan dialog.
Pentingnya membangun keadilan sosial agar tidak ada kelompok masyarakat yang termarjinalkan.
Perlunya rekonsiliasi sejarah untuk menyembuhkan luka masa lalu.
Tragedi ini masih menyisakan trauma, kontroversi, dan luka sosial.
Hingga kini, masyarakat Indonesia terus mencari pemahaman yang adil dan menyeluruh mengenai kebenaran peristiwa 1965.***
Artikel Terkait
MK Pastikan Syarat Pendidikan Capres dan Cakada Tidak Berubah, Tetap SMA
Ketua Banggar DPR Usul Evaluasi Program MBG, Soroti Beban SPPG dan Fungsi Kantin
7 Sabun Brand Lokal untuk Kulit Sensitif yang Aman dan Bebas Iritasi
Bolehkah Ikan Hiu Dikonsumsi? Penjelasan Lengkap Menurut Al-Qur’an, Hadis, dan Pandangan Ulama dalam Islam
Inilah 20 Ucapan Hari G30S PKI yang Penuh Makna dan Doa untuk Pahlawan Revolusi