Ketua Banggar DPR Usul Evaluasi Program MBG, Soroti Beban SPPG dan Fungsi Kantin

photo author
- Selasa, 30 September 2025 | 09:38 WIB
Ketua Banggar DPR Usul Evaluasi Program MBG, Soroti Beban SPPG dan Fungsi Kantin
Ketua Banggar DPR Usul Evaluasi Program MBG, Soroti Beban SPPG dan Fungsi Kantin

JAKARTA INSIDER- Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Said Abdullah, menilai perlu adanya evaluasi menyeluruh terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi salah satu prioritas Presiden Prabowo Subianto.

Menurutnya, sejumlah persoalan yang muncul belakangan ini, termasuk kasus keracunan massal ribuan siswa, harus dijadikan bahan perbaikan agar program tersebut berjalan lebih optimal.

Said mengusulkan agar fasilitas kantin sekolah direhabilitasi untuk dialihfungsikan sebagai dapur MBG.

Baca Juga: MK Pastikan Syarat Pendidikan Capres dan Cakada Tidak Berubah, Tetap SMA

Dengan cara ini, dapur hanya akan melayani kebutuhan gizi siswa di sekolah tersebut, bukan untuk ribuan porsi lintas wilayah.

Perubahan Fungsi Kantin Sekolah sebagai Dapur MBG

“Bebannya terlalu berat kalau 3.000 (porsi), diselesaikan saja 1.000 (porsi) atau pemerintah dalam hal ini mengambil posisi yang ekstrem, langsung dapur MBG di sekolah-sekolah,” ujar Said kepada wartawan di Kompleks Parlemen pada Senin 29 September 2025.

Baca Juga: Indonesia vs Arab Saudi, Kondisi Kapten Green Falcons Jadi Tanda Tanya Besar

Menurut politisi PDI Perjuangan itu, langkah ini bisa meringankan beban Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang selama ini harus menyiapkan hingga 3.000 porsi per hari.

Selain itu, jika dapur dikelola di masing-masing sekolah, aspek higienitas dan sanitasi akan lebih mudah diawasi.

“Sehingga kantin sekolah direhab, diperbaiki, kemudian bagaimana dicek sanitasinya, dan cakupannya hanya di sekolah itu saja. Itu akan lebih luar biasa,” jelasnya.

Baca Juga: Traveling Mudah! 19 Negara Asia Bebas Visa bagi Paspor Indonesia

Soroti Kasus Keracunan

Dalam pandangan Said, evaluasi terhadap MBG sangat penting mengingat adanya insiden keracunan massal yang dialami sekitar 5.620 siswa di berbagai daerah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayatul Nissa Rahmadani

Sumber: YouTube

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X