JAKARTA INSIDER - Ketika berbicara tentang penjajahan Belanda di Indonesia, banyak orang mengira satu-satunya alasan adalah untuk menguasai rempah-rempah.
Memang, rempah seperti cengkih, pala, dan lada menjadi daya tarik utama di awal kedatangan bangsa Belanda pada abad ke-17.
Namun, fakta sejarah menunjukkan bahwa ada banyak faktor lain yang mendorong Belanda menjadikan Indonesia sebagai koloni selama lebih dari tiga abad.
Baca Juga: 5 Penjajah Indonesia yang Jarang Dibahas, Nomor 4 Paling Singkat Tapi Berpengaruh
1. Kekayaan Alam yang Melimpah
Selain rempah-rempah, Indonesia kaya akan berbagai hasil bumi seperti kopi, tebu, tembakau, dan timah.
Kekayaan alam ini menjadi sumber keuntungan besar bagi Belanda, terutama setelah VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie) berdiri pada tahun 1602 dan memonopoli perdagangan di wilayah Asia.
2. Posisi Strategis di Jalur Perdagangan Internasional
Baca Juga: Dijajah 350 Tahun, Kok Orang Indonesia Tak Bisa Bahasa Belanda? Ini Alasannya
Indonesia berada di persimpangan jalur perdagangan dunia, khususnya di kawasan Selat Malaka yang menjadi salah satu jalur laut tersibuk.
Posisi ini memungkinkan Belanda mengontrol perdagangan antara Eropa, Asia, dan Timur Tengah. Penguasaan jalur strategis ini juga memberikan keunggulan militer dan ekonomi.
3. Persaingan Antar Bangsa Eropa
Baca Juga: Makanan Khas Belanda pada Masa Penjajahan yang Tetap Populer di Indonesia
Pada abad ke-16 hingga ke-17, negara-negara Eropa seperti Portugis, Spanyol, Inggris, dan Belanda saling bersaing memperebutkan wilayah kaya sumber daya.
Artikel Terkait
Pengamat Sebut Keputusan Presiden Prabowo Subianto Memilih Teddy Menjadi Seskab Bukan Sekedar Kedekatan
Manfaat Jus Pare untuk Kesehatan: Rahasia Pahit yang Menyehatkan Tubuh
Makanan Khas Belanda pada Masa Penjajahan yang Tetap Populer di Indonesia
Dijajah 350 Tahun, Kok Orang Indonesia Tak Bisa Bahasa Belanda? Ini Alasannya
5 Penjajah Indonesia yang Jarang Dibahas, Nomor 4 Paling Singkat Tapi Berpengaruh