Hikmah Peristiwa Isra Mikraj: Memperoleh Keberkahan dari Rasulullah SAW untuk Dijadikan Pedoman dan Pelajaran dalam Kehidupan Kita di Dunia

photo author
- Jumat, 10 Januari 2025 | 10:20 WIB
Dr KH Muchlis M. Hanafi, MA menjelaskan makna peringatan Isra dan Mikraj Nabi Muhammad SAW. (Istiqlal)
Dr KH Muchlis M. Hanafi, MA menjelaskan makna peringatan Isra dan Mikraj Nabi Muhammad SAW. (Istiqlal)

Peristiwa ini tentu diluar batas kemampuan akal dan nalar manusia, peristiwa ini membuktikan bahwa kuasa Allah subhanahu wa ta’ala itu menembus batas-batas ruang dan waktu, itulah yang disebut dengan mukjizat.

Oleh karena itu kita menyikapi peristiwa Isra dan Mi’raj ini dengan pendekatan iman bukan dengan pendekatan nalar, dalam beragama kita harus bisa menyisakan ruang dalam hati kita untuk meyakini hal-hal yang tidak masuk akal.

Baca Juga: KPUD tetapkan pasangan Pramono Anung dan Rano Karno sebagai Gubernur dan Wagub, keduanya tancap gas siapkan transisi Jakarta

Ada banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari peristiwa Isra dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW, kita tidak ingin berbicara tentang rincian peristiwanya tetapi pelajaran yang bisa kita ambil dari peristiwa tersebut.

Hal yang pertama adalah peristiwa Isra dan Mi’raj itu terjadi setelah Rasulullah SAW ditinggalkan oleh dua orang yang selama ini mendukung dan mengayomi dakwah Rasulullah, yang pertama Sayyidah Khadijah, yang kedua adalah pamannya Abu Thalib.

Nabi mengalami apa yang disebut dengan Amul Huzn tahun kesedihan, dari sini maka kita ketahui penindasan dari orang-orang kafir Mekkah itu semakin berani dan semakin meningkat kesedihan Rasulullah rasakan.

Baca Juga: Usai terpilih menjadi Gubernur dan Wagub, Pramono Rano langsung membentuk transisi untuk pimpin Jakarta lima tahun mendatang

Diberangkatkanya dan diperjalankannya Rasulullah dalam Isra dan Mi’raj itu menunjukkan bahwa habis gelap terbitlah terang, bahwa di ujung di berbagai macam kesulitan itu ada harapan.

Rasulullah SAW diperjalankan untuk memberikan kekuatan morin untuk menunjukkan bahwa beliau sebenarnya adalah orang yang dipilih oleh Allah subhanahu wa ta’ala untuk menjalankan misi besar itu.

Sebelum Rasulullah SAW diperjalankan, dalam beberapa kisah disebutkan bahwa Rasulullah SAW mengalami apa yang disebut dengan peristiwa dibedahnya dada Rasulullah SAW, hal itu dikisahkan sebelum Nabi diperjalankan.

Baca Juga: Anggota Parlemen Lebanon mendukung penuh Joseph Aon untuk maju dalam Pilpres mendatang

Peristiwa ini sebenarnya terjadi beberapa kali dalam sejumlah dua ayat dikabarkan itu terjadi.

Pertama ketika Rasulullah SAW masih dalam pengasuhan Halimatussadiyah ketika sedang bermain-main dengan teman sebayanya, datang malaikat.

Lalu kemudian malaikat itu membaringkannya kemudian dibedah dadanya, dicuci qolbunya dengan air zam-zam.

Baca Juga: Tak lagi Teheran, Iran akan segera memindahkan ibu kota negaranya ke wilayah pesisir selatan, mengapa?

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Kasan Mulyono

Sumber: istiqlal.or.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

9 jenis jin dan tugasnya, yuk simak apa saja

Selasa, 9 Desember 2025 | 18:31 WIB
X