Putin ngamuk! Rekrut ratusan mantan pasukan elite Afghanistan untuk bantai Ukraina

photo author
- Sabtu, 31 Desember 2022 | 16:40 WIB
Pasukan elite Afghanistan yang pernah dilatih dan di rekrut oleh militer Amerika Serikat. (AlJazeera )
Pasukan elite Afghanistan yang pernah dilatih dan di rekrut oleh militer Amerika Serikat. (AlJazeera )

JAKARTA INSIDER - Setelah Ukraina menolak negoisasi damai Rusia, Putin kembali dengan ide gilanya.

Putin ngamuk akibat Zelenskiy menolak untuk berdamai dengan Rusia.

Putin dengan ide gilanya akan merekrut ratusan mantan pasukan elite Afghanistan untuk bantai Ukraina.

Baca Juga: Warga Ukraina ngamuk! Patung Ratu Catherine The Great dari kekaisaran Rusia akan dihancurkan di Odessa

Seperti dikutip dari laman Reuters oleh Jakarta Insider (31/12/2022) Putin dengan rencananya akan merekrut mantan pasukan elite Afghanistan yang pernah dilatih oleh Amerika Serikat.

Diketahui bahwasanya banyak dari pasukan elite dan mantan pasukan elite yang kabur dari Afghanistan sejak Taliban menguasai secara De Facto.

Baca Juga: Presiden Putin sakit keras setelah gempur Ukraina dan jalani pengobatan Kanker

Ratusan bahkan ribuan anggota yang tergabung dalam Pasukan Elite Angkatan Bersenjata Afghanistan (ANASOC) melarikan diri dari Afghanistan.

Pasukan elite Afghanistan yang akan di rekrut oleh Rusia
Pasukan elite Afghanistan yang akan di rekrut oleh Rusia (Arab News)

Pasukan elite Afghanistan melarikan diri setelah pemerintahan yang di bentuk oleh Amerika Serikat dikuasai oleh Taliban sejak 2021.

Taliban mengharamkan segala yang berhubungan dengan Amerika Serikat.

Oleh karena itu, banyak militer dan anggota bersenjata yang tak lagi berada di Afghanistan.

Pasukan elite Afghanistan dulunya dilatih oleh militer Amerika Serikat, dan jika masih berada di Afghanistan para pasukan elite ini akan di hukum mati oleh Taliban.

Pasukan elite Afghanistan
Pasukan elite Afghanistan (Arab News )

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Jeki Purwanto

Sumber: TASS Russia, Reuters

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X