JAKARTA INSIDER - Invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina tentunya menelan banyak biaya dan kerugian.
Vladimir Putin menyatakan bahwa Rusia menderita kerugian sumber daya dasar selama perang ini berlangsung.
Vladimir Putin juga mengakui bahwa kerugian ini disebabkan karena adanya beberapa kegagalan operasi militer yang dilakukan Rusia di Ukraina.
Baca Juga: India tingkatkan kekuatan militer, rudal supersonik tercepat di dunia berhasil diuji coba
Seperti diketahui bahwa bantuan dari para sekutu Ukraina, menyebabkan Rusia kesusahan untuk mencapai tujuan mereka pada invasi ini.
Tentunya untuk menutupi kerugian tersebut, Vladimir Putin mulai bergerak untuk terus memperkuat kedudukan Rusia.
Memperkuat kerjasama dengan negara-negara yang telah lama melakukan kerjasama dengan Rusia adalah salah satu cara yang dilakukan oleh Vladimir Putin.
Salah satu negara yang telah lama melakukan kerjasama dengan Rusia adalah China.
Pada 30 Desember 2023, presiden Rusia Vladimir Putin melakukan perbincangan bilateral secara virtual dengan presiden China Xi Jinping, seperti dikutip Jakarta Insider pada kanal YouTube @viva.co.id pada 31 Desember 2022.
Pada perbincangan tersebut, Vladimir Putin meminta presiden China Xi Jinping untuk dapat memperkuat kerjasama militer antar armada senjata Rusia dan China.
Seperti diketahui bahwa China merupakan negara yang memiliki kekuatan militer yang sangat besar, seperti diketahui perkembangan teknologi di China sangat pesat.
Sehingga tentunya peralatan militer canggih menjadi kekuatan mereka dalam dunia militer.
Artikel Terkait
Resep bakaran Tahun Baru 2023: Pentol bakar saus madu dan wijen, murah meriah rasa bintang lima
Resep bakaran tahun baru 2023, ikan bakar maknyus saus gurih bawang dan jahe, dijamin bikin ketagihan
Pemerintah cabut pemberlakuan PPKM, beginilah ungkap Presiden Jokowi
Usai pencabutan PPKM, Kemenkes akan keluarkan aturan lanjutan. Salah satunya penggunaan masker ...
Ventie Figianti dikabarkan galau serta merana. Sang suami, komedian Kiwil dikabarkan punya wanita idaman lain