JAKARTA INSIDER - Tangkal hoaks jelang Pemilu, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI menekankan pentingnya kolaborasi.
Bawaslu akan mengajak kolaborasi dengan banyak pihak seperti Mafindo, AJI (Aliansi Jurnalis Independen) dan lainnya.
Hal ini dimaksudkan untuk menangkal isu hoaks di media sosial.
Hal ini disebut anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty di Jakarta, Rabu, (30/11/2022).
Menurut Lolly, di sela diskusi kelompok terfokus (FGD) untuk penyusunan materi cek fakta, kelas cek fakta muda dan guru, pembuatan konten video dan materi prebunking, serta kegiatan puncak berupa Indonesia Fact-Checking Summit 2022.
Kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan tersebut bisa dengan memproduksi konten-konten informasi yang benar untuk disebarluaskan.
Kerja sama tersebut harus dilakukan karena hoaks sering viral karena memuat informasi tidak benar.
Lolly mengatakan tantangan pada Pemilu Serentak 2024, khususnya di media sosial tidaklah banyak berubah karena regulasi yang digunakan masih sama.
Sementara itu, Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Betty Epsilon Idroos juga menilai kolaborasi KPU dengan banyak pihak dalam menangkal isu hoaks sangat penting.
Dia mengatakan KPU tidak mampu bekerja optimal melawan isu hoaks sendirian.
"Banyak sekali informasi yang tidak benar terhadap kami (KPU). Oleh karena itu, kolaborasi dengan banyak pihak sangatlah penting," kata Betty.
Ketua Presidium Mafindo Septiaji Eko Nugroho menyatakan menjelang Pemilu 2024 hoaks politik semakin meningkat.
Hal itu berkaca pada Pemilu 2014 dan 2019 di mana hoaks banyak menyasar penyelenggara pemilu, partai politik, kandidat dan pemilih.
Artikel Terkait
Soal oknum komisioner Bawaslu Paluta cederai nama lembaga, surat peringatan dipertanyakan
Terkait tabloid KBA Newsletter, Bawaslu akan cek laporan dugaan pelanggaran
Jokowi dianggap endorse capres. Begini reaksi Bawaslu