JAKARTA INSIDER - Sebagai pihak yang turut serta dalam konflik bersenjata Ukraina dan Rusia, NATO yang berada di kubu Kiev membutuhkan banyak dana.
Konflik bersenjata antara Ukraina - Rusia membutuhkan dana yang tidak sedikit untuk berbagai keperluan.
Nyaris satu tahun sejak serangan pertama yang dilakukan Rusia pada akhir Februari 2022, konflik dengan Ukraina belum menunjukan titik damai.
Baca Juga: Berapa banyak bantuan dari NATO untuk Ukraina dalam hadapi Rusia?
Lantas, berapa besar anggaran NATO untuk sokong Ukraina dan negara-negara aliansi tahun 2023?
Setiap tahun, NATO menetapkan anggaran militer dan sipilnya, dengan semua negara anggota berjanji untuk berkontribusi pada anggaran berdasarkan formula pembagian biaya yang berasal dari pendapatan nasional bruto masing-masing negara.
Anggota NATO telah berkomitmen minimal dua persen dari produk domestik bruto (PDB) mereka untuk pembelanjaan pertahanan.
Baca Juga: Kegiatan belajar 4 juta anak di Turki terganggu akibat gempa, UNICEF bangun ruang belajar sementara
Hal ini untuk terus memastikan kesiapan militer aliansi, tetapi sebagian besar negara selama bertahun-tahun tidak mencapai target.
Dikutip dari Aljzeera (17/2), untuk tahun 2023, anggaran militer ditetapkan sebesar 2,10 miliar dolar AS, meningkat sekitar 25,8 persen dibandingkan tahun lalu.
AS dan Jerman telah berjanji untuk sama-sama memberikan kontribusi persentase tertinggi untuk anggaran militer, berjumlah lebih dari 30 persen dari dana aliansi.
Pada 16 Mei 2022, Swedia secara resmi mengajukan permohonan untuk bergabung dengan NATO yang diikuti Finlandia.
Pada tanggal 5 Juli, duta besar NATO menandatangani protokol aksesi untuk mengizinkan Swedia dan Finlandia bergabung dengan aliansi tersebut.