JAKARTA INSIDER - Rusia kembali menghantam Ukraina dengan rentetan rudal jelajah dan lainnya pada Kamis (16/2/2023) waktu setempat.
Rudal Rusia tersebut kemudian mengenai target dari timur ke barat Ukraina.
Otoritas Ukraina mengatakan salah satu serangan itu menewaskan seorang wanita berusia 79 tahun dan melukai sedikitnya tujuh orang lainnya.
Baca Juga: Daftar pencarian Google, orang Indonesia makin memperhatikan tiga faktor ini sebelum berbelanja
Kepala militer Ukraina, Valery Zaluzhnyy, mengatakan pasukan Rusia menggunakan berbagai jenis rudal, menembakkan 36 rudal dalam ledakan dua jam semalam.
Lebih jauh ia menjelaskan baterai pertahanan udara Ukraina menembak jatuh 16 dari mereka.
Meski demikian ini merupakan tingkat keberhasilan yang lebih rendah daripada beberapa gelombang Rusia sebelumnya.
Baca Juga: Selain dituding penipu, Ressa Herlambang diduga lakukan pelecehan, pada siapa?
Pihak berwenang Ukraina mengatakan target di utara, barat, selatan, timur dan tengah negara jadi sasaran diserang.
Kepala kantor kepresidenan Ukraina, Andriy Yermak, mengatakan pasukan Rusia "mengubah taktik mereka" untuk menyerang, mengerahkan apa yang dia gambarkan sebagai "pengintaian aktif" dan "target palsu".
Meski tidak disebutkan secara rinci namun pasukan Rusia disebut sedang mencari cara untuk melewati pertahanan udara Ukraina.
Baca Juga: Kiki Kanoe bongkar perangai buruk Ressa Herlambang saat kerja sama bikin lagu
Seperti diketahui pertahana Ukraina telah diperkuat oleh sistem senjata yang dipasok Barat dan memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi terhadap rentetan rudal dan drone pembunuh Rusia sebelumnya.
Salah satu serangan semalam menyebabkan korban jiwa dan menghancurkan rumah-rumah di timur kota Pavlohrad, kata gubernur regional itu.
Artikel Terkait
Ukraina tuduh Rusia lakukan cuci otak terhadap 6000 orang anak, ini tanggapan Moskow
Tentara Ukraina ikut program cryopreservasi saat konflik dengan Rusia, apakah itu?
Ukraina, saat negara perang lawan Rusia pejabatnya malah doyan korupsi
Hampir kalah di Bakhmut, Iran pasok drone canggih jarak jauh untuk pasukan Wagner Group Rusia
Senjata Iran yang sempat disita oleh Amerika Serikat kini akan menjadi milik Ukraina untuk lawan Rusia