Hal ini dikarenakan Tatak Ujiyati dalam cuitannya mengungkapkan berita bahwa layanan internet gratis di sebagian wilayah Jakarta yang dihentikan.
Ditambah pada saat disampaikan dengan nada menyindir Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Dalam cuitan dengan disertai gambar bertuliskan "Pemberitahuan efektif mulai 1 Januari 2023, layanan paket internet gratis JakWIFI di area ini telah dihentikan oleh Pemprov DKI Jakarta" tersebut.
Tatak Ujiyati pun menilai kebijakan ini merugikan warga Jakarta, khususnya masyarakat menengah ke bawah.
Yang mana masyarakat menengah kebawah lah yang dinilai masih membutuhkan layanan yang diluncurkan oleh mantan Gubernur DKI Anies Baswedan di kala pandemi COVID-19 pada tanggal 28 Agustus 2020 ini.
Baca Juga: Muhaimin menanti kepastian. Tunggu jawaban Prabowo untuk jadi cawapres
"Waduh, kok gini amat, ya? Layanan internet gratis di sebagian wilayah Jakarta dihentikan. Okelah jika tidak suka Anies Baswedan, tapi mbok ya jangan merugikan warga Jakarta. Terutama yang miskin," tulis Tatak Ujiyati.
Dikarenakan ramainya pemberitaan serta pembahasan soal JakWifi di ranah media sosial, Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) DKI Jakarta turun tangan menjelaskan.
Pihaknya mengatakan bahwa terjadinya penurunan anggaran hingga sebabkan penurunan titik JakWifi ini.
karena dijelaskan olehnya, pada saat ini para penggunanya mayoritas dinilai lebih banyak memakai layanan untuk hiburan, berdasarkan survei yang dilakukan mereka.
Dalam survei pada Desember 2021, DKI Jakarta mengungkapkan pemanfaatan JakWifi mencapai 56 persen. Kemudian pada Maret 2022 terus naik menjadi 60,9 persen.
Namun pada survei yang dilakukan November 2022, tercatat hanya 27,5 persen penggunaan untuk pembelajaran jarak jauh (PJJ). Selebihnya, layanan JakWifi dimanfaatkan untuk kepentingan hiburan atau gim sebesar 50,7 persen.
Namun demikian, Diskominfotik DKI Jakarta menjamin bahwa layanan internet dengan Wi-Fi gratis (JakWifi) tetap berjalan, meski ada pengurangan titik akses layanan.