JAKARTA INSIDER - Bencana gempa M5, 6 di Cianjur yang menyebabkan 272 orang tewas dan ratusan luka-luka serta ribuan warga mengungsi, menimbulkan empati dari berbagai pihak di berbagai daerah.
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) provinsi itu misalnya, mengirimkan 1,3 ton paket rendang yang bersumber dari berbagai donatur.
Pengiriman rendang untuk pengungsi gempa Cianjur itu merupakan instruksi langsung Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah.
Rendang makanan khas Sumatera Barat dan sudah mendunia itu diperuntukkan kepada warga terdampak gempabumi M 5.6 Cianjur yang terjadi pada Senin (21/11/2022).
Seperti yang dirilis JAKARTA INSIDER dari rilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jumat (25/11/2022), Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah mengirim rendang itu guna memenuhi kebutuhan konsumsi warga terdampak.
Paket rendang itu diberangkatkan menggunakan jalur darat pada Jumat (25/11/2022) dan dijadwalkan tiba di Cianjur pada hari Minggu (27/11/2022).
Baca Juga: Wow, 7 artis terkaya di Indonesia tahun 2022, kekayaannya bikin geleng-geleng!
Sebelumnya, paket rendang yang akan diserahkan secara simbolis juga telah diberangkatkan menggunakan jalur udara dan dikawal langsung oleh Gubernur Provinsi Sumbar Mahyeldi Ansharullah bersama Kepala Pelaksana BPBD Sumbar Jumaidi.
Kasie Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Sumbar, Ilham Wahab yang turut mengawal pengiriman rendang melalui jalur darat itu, mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Sumbar melalui BPBD Sumbar telah mengumpulkan paket rendang dari beberapa penyumbang.
Mulai OPD terkait, BUMN, lembaga, UMKM dan relawan masyarakat.
Baca Juga: Akhirnya Dude Harlino ungkapkan penyebab tubuh kurus Alyssa Soebandono: Tugasnya nggak mudah
Ilham memastikan, paket rendang yang dikirim tersebut memiliki ketahanan sampai satu bulan sehingga sangat layak dikonsumsi secara langsung oleh warga terdampak.
Sumbangan beragam mulai dari 10- 30 kg.
Dia menjelaskan, pengiriman paket rendang untuk pemenuhan kebutuhan makanan bagi warga terdampak bencana di Cianjur itu, bukanlah merupakan yang pertama kali dilakukan Pemprov Sumbar.