JAKARTA INSIDER - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut gempa tidak dapat terjadi di sembarang tempat. Salah satu lokasi yang biasa timbul gempa bumi yakni di sekitaran sesar.
Sesar atau patahan (fault) merupakan bidang batas antara dua fraksi kulit bumi yang mengalami gerakan relatif. Sesar biasanya merupakan daerah yang relatif lemah, mengalami retakan, atau terdapat celah.
Adapun Jawa Barat, disebut memiliki setidaknya enam sesar aktif yang menyimpan potensi gempa bumi meski tak bisa diprediksi kapan itu terjadi, demikian penjelasan BMKG dalam acara Kajian Geofisika: Sebaran Episenter Gempa Bumi Wilayah Jawa Barat Juni 2022 BMKG Stasiun Geofisika Bandung.
Baca Juga: Update: Jumlah korban meninggal dunia akibat gempa di Cianjur bertambah lagi menjadi 271 jiwa
Salah satu sesar yang sempat ramai disebut belakangan adalah sesar Cimandiri, yang disebut sebagai dalang di balik gempa dengan Magnitudo 5,6 yang mengguncang Cianjur dan sekitarnya, pada Senin (21/11).
Namun, itu bukan satu-satunya sesar di wilayah Pasundan. Jabar memiliki setidaknya enam sesar yang menyimpan potensi gempa, mulai dari sesar Lembang hingga Baribis.
"Dari sekian banyak struktur sesar yang berkembang di Jawa Barat, ada 6 (enam) struktur regional, yaitu: Sesar Cimandiri, Sesar Baribis, Sesar Cipamingkis, Sesar Garsela, Sesar Citarik dan Sesar Lembang. Ke-enam sesar tersebut diduga masih aktif hingga sekarang," demikian BMKG.
Baca Juga: Kembali ke Cianjur, Presiden Jokowi pastikan evakuasi korban gempa berjalan baik
Dari sekian banyak struktur sesar yang berkembang di Jawa Barat, ada enam struktur regional, yaitu: Sesar Cimandiri, Sesar Baribis, Sesar Cipamingkis, Sesar Garsela, Sesar Citarik dan Sesar Lembang.
Keenam sesar tersebut diduga masih aktif hingga sekarang.
Walaupun seluruh sesar tersebut berperan dalam sejarah tektonik di Jawa Barat, namun hingga saat ini penjelasan mengenai mekanisme pembentukan struktur sesar masih belum jelas.
Baca Juga: Pasca gempa Cianjur, polisi beri bantuan air bersih kepada warga yang terdampak
“Sesar-sesar itu dominan memicu guncangan. Buktinya dalam data gempa Juni 2022. Sebanyak 27 dari 28 gempa bumi di darat pada periode itu disebabkan oleh aktivitas sesar,” lanjut keterangan tersebut.