politika

Susul Filipina, Malaysia tambah armada udara dengan jet tempur Korsel

Rabu, 1 Maret 2023 | 08:07 WIB
Untuk melengkapi armada udaranya Malaysia telah menjalin kontrak dengan Korea Selatan untuk memboyong 18 unit jet tempur serang ringan FA-50 Golden Eagle. (airdatanews)

JAKARTA INSIDER – Dua negara tetangga Indonesia, yakni Malaysia dan Filipina kompak menambah Armada Udara mereka dengan jet tempur asal Korea Selatan.

Langkah Malaysia itu diduga merupakan upaya antisipatif terhadap konflik yang terjadi antara Rusia vs Ukraina.

Pasalnya, konflik tak berkesudahan Rusia dengan Ukraina yang sudah genap setahun dinilai salah satu menteri Jepang akan mengusik ketentraman internasional.

Baca Juga: Ternyata ini jenis senjata Rusia yang memiliki hulu ledak sangat besar, bisa hancurkan satu benua

Dugaan itu mengingat konflik Rusia vs Ukraina tak hanya melibatkan kedua negara, melainkan sejuah negara Barat juga ikut campur dalam persertuan mereka.

Barat mengirimkan bala bantuan berupa alutsista perang kepada Ukraina untuk memberi perlawanan terhadap Rusia.

Fakta itu tak ayal membuat negara lain yang berada di Asia seperti Malaysia dikabarkan menambah Armada alutsista udaranya dengan membeli jet tempur.

Baca Juga: Diplomat Barat soroti keberadaan tentara bayaran PMC Wagner, khawatir akan berbalik serang Rusia

Dalam rangka pengadaan alutsista perang, negara tetangga Indonesia itu tak tanggung-tanggung langsung membeli delapan belas unit jet tempur.

Pesawat canggih tersebut merupakan jet tempur serang ringan FA-50 yang diproduksi oleh Korea Selatan (Korsel).

Informasi bahwa Malaysia melakukan penambahan Armada Udara disampaikan oleh perusahaan dirgantara Korsel, Korea Aerospace Industries (KAI).

Baca Juga: Nasib Oknum Kades yang minta perpanjangan masa jabatan di Bengkayang, berakhir di jeruji besi gegara sabu-sabu

Saat menyampaikan kabar tersebut pada Jumat, 24 Februari 2023 kemarin, KAI mengatakan bahwa kesepakatan pembelian pesawat tempur serang ringan FA-50 produksi Korea Selatan oleh Malaysia senilai Rp13,9 triliun atau atau USD$920 juta.

Kesepakatan kedua negara dalam rangka transaksi alutsista perang untuk pangkalan udara itu telah ditandatangani oleh KAI dengan Kementerian Pertahanan Malaysia.

Halaman:

Tags

Terkini