Diplomat Barat soroti keberadaan tentara bayaran PMC Wagner, khawatir akan berbalik serang Rusia

photo author
- Minggu, 26 Februari 2023 | 20:59 WIB
Ramzan Kadyrov, Presiden Chechnya yang berkeinginan memiliki tentara bayaran seperti PMC Wagner Group yang membantu Rusia invasi Ukraina. (Instagram / @great_warr)
Ramzan Kadyrov, Presiden Chechnya yang berkeinginan memiliki tentara bayaran seperti PMC Wagner Group yang membantu Rusia invasi Ukraina. (Instagram / @great_warr)

JAKARTA INSIDER - Di balik kesuksesan Rusia menginvasi Ukraina, dirumorkan bahwa hal itu tidak lepas dari campur tangan tentara bayaran PMC Wagner Group.

Sejak genjatan senjata pecah, Rusia bersama tentara bayarannya berhasil menduduki sejumlah wilayah di Ukraina.

Bahkan dari awal penyerangan Rusia, wilayah Ukraina telah diduduki Negeri Beruang Merah hingga seluas 84.630 km².

Baca Juga: Nasib Oknum Kades yang minta perpanjangan masa jabatan di Bengkayang, berakhir di jeruji besi gegara sabu-sabu

Cakupan daerah yang berhasil direbut oleh Putin di antaranya adalah Krimea, Donetsk, hingga yang terparah Luhansk barhasil dikuasai Rusia sampai seluas 98.20 persen.

Keberhasilan Putin menginvasi Ukraina dengan menggunakan tentara bayaran PMC Wagner Group itu, ternyata mendapat perhatian dari diplomat Barat.

Mereka justru khawatir alat yang dipakai Rusia merebut alih kekuasaan daerah Ukraina akan berbalik menyerang kekuasaan Putin selaku Presiden Rusia.

Baca Juga: Real Madrid gagal petik kemenangan di Santiago Bernabeau

Sejatinya, meski saat ini Rusia masih aman di bawah kendali Putin, Barat menaruh perhatian serius terhadap keperkasaan PMC Wagner membantu operasi militer di beberapa wilayah Ukraina.

Atas dasar itu, Barat berfirasat suatu saat tentara bayaran tersebut membangkang hingga melakukan serangan terhadap Rusia.

"Munculnya perusahaan militer swasta Wagner Group dan tentara bayaran lainnya di luar struktur komando Angkatan Bersenjata Federasi Rusia telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan diplomat Barat bahwa suatu hari kelompok semacam itu dapat menjadi ancaman bagi stabilitas di Rusia sendiri," tulis Instagram @great_warr yang dikutip JAKARTA INSIDER, Sabtu, 25 Februari 2023.

Baca Juga: Genap setahun invasi Ukraina, Rusia dilanda ketidakharmonisan hingga ada tudingan pengkhianatan

Kekhawatiran diplomat Barat itu merupakan respon atas apa yang disampaikan Presiden Chechnya yang juga memiliki mimpi untuk membangun kelompok militer.

Dalam sebuah unggahan Telegram, Ramzan Kadyrov mengatakan, dirinya bercita-cita seperti apa yang dilakukan Yevgeny Prigozhin, yakni berhasil membantu Rusia dengan pasukan bayaran nya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: St Shofia Munawaroh JI

Sumber: Instagram @great_warr

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X