"Jadi, kita hadapi sebagai satu regional, bukan sekadar Indonesia berhadapan dengan negara lain, tapi satu region, dan Indonesia memimpin ASEAN. Itu kata kuncinya," tambah Anies.
Anies memandang bahwa solusi untuk konflik LCS tidak dapat dipisahkan dari kerjasama dan kesepakatan bersama dalam kerangka ASEAN.
Dengan menggali peran ASEAN secara lebih aktif, Indonesia diharapkan dapat membawa dampak positif dalam menyelesaikan konflik tersebut.
Dalam menghadapi kekuatan eksternal yang turut bermain dalam LCS, Anies menegaskan bahwa Indonesia harus bertindak sebagai garda terdepan untuk melindungi wilayah ASEAN.
Melalui kekuatan ASEAN yang tergabung, negara-negara anggotanya dapat bersama-sama menegosiasikan solusi yang berkeadilan dan menguntungkan bagi semua pihak.
Sebagai penutup, Anies mengingatkan bahwa peran aktif Indonesia dalam ASEAN bukan hanya sekadar retorika, melainkan suatu keniscayaan untuk mencapai stabilitas dan perdamaian di kawasan Asia Tenggara.
Dengan fokus pada ASEAN sebagai panggung utama penyelesaian konflik LCS, Anies meyakini bahwa Indonesia dapat mengambil peran yang signifikan dan konstruktif dalam mengatasi tantangan tersebut.
Dengan demikian, pandangan Anies Baswedan tentang penyelesaian konflik LCS melalui penguatan peran Indonesia di ASEAN menjadi sorotan penting dalam konteks debat capres kedua, memberikan dimensi baru dalam pemahaman strategi penyelesaian konflik geopolitik di kawasan Asia Tenggara menjelang Pemilu 2024. ***