JAKARTA INSIDER - Debat Capres Pemilu 2024 menjadi sorotan tajam ketika calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, mengungkapkan keheranannya terkait kebobolan sistem keamanan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) pada tahun 2023.
Dalam debat ketiga capres Pemilu 2024, Anies menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi tersebut, khususnya mengingat anggaran Kemenhan yang mencapai 700 triliun tidak mampu mencegah serangan hacker.
Anies menegaskan dalam debat capres Pemilu 2024 bahwa dana sebesar itu seharusnya digunakan untuk memperkuat keamanan siber, namun justru terkendala dengan pembelian alutsista bekas.
Ironisnya, saat itu lebih dari setengah jumlah tentara Republik Indonesia tidak memiliki rumah dinas.
"Lebih jauh lagi, Kemenhan menjadi kementerian yang dibobol oleh hacker pada tahun 2023, sebuah ironi besar," ujar Anies dengan nada heran, dikutip JakartaInsider.id dari tayangan live streaming YouTube KPU RI.
Dalam visi dan misinya terkait pertahanan, Anies juga mengkritik penggunaan anggaran untuk membeli alutsista bekas, sementara kebutuhan dasar para tentara belum terpenuhi sepenuhnya.
Hal ini memberikan catatan kritis terhadap manajemen anggaran di sektor pertahanan, yang seharusnya menjadi prioritas dalam menghadapi ancaman siber yang semakin kompleks.
Tidak hanya itu, Anies Baswedan juga memberikan sorotan terhadap kepemilikan tanah Prabowo Subianto yang mencapai sekitar 340 ribu hektare di Indonesia.
Anies menyatakan bahwa aspek ini perlu diubah, serta menyoroti proyek food estate singkong yang dianggap merugikan lingkungan dan tidak memberikan hasil ekonomi yang signifikan.
Baca Juga: Transformasi Masa Depan Pemuda: Program Data Science for Youth Membuka Peluang Baru
Debat ketiga capres Pemilu 2024 yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Istora Senayan pada Minggu, 7 Januari 2024 menjadi panggung kontroversi terkait isu-isu strategis seperti pertahanan, keamanan, hubungan internasional, dan geopolitik.
Anies Baswedan berhasil memfokuskan perhatian pada keamanan siber, menunjukkan kebutuhan mendesak untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman digital.
Dengan kejadian ini, debat capres Pemilu 2024 semakin menarik perhatian publik terkait keamanan siber dan manajemen anggaran di sektor pertahanan.
Artikel Terkait
Netralitas alat negara di Pemilu 2024 diuji dengan upaya dinasti politik
Asah Digital 3.0: Menyiapkan generasi emas untuk Pemilu 2024
Forum Pemred dan pengamat politik soroti kondisi politik Indonesia: Risiko instabilitas dan pemilu yang etis
Relawan Prabowo Luncurkan gerakan moral 'Pemilu Damai Pemilih Pandai' begini penjelasan Arya Sadhana
Co-Captain Timnas AMIN, imbau 3 hal ini untuk Presiden Jokowi agar Pemilu 2024 berjalan jujur dan adil
Ganjar Pranowo Klaim Anggaran Pertahanan Belum Mencapai 2 Persen dari PDB di Debat Capres Pemilu 2024, Benarkah?