Penguatan Peran Indonesia di ASEAN, Solusi Anies Baswedan untuk Atasi Konflik Laut China Selatan

photo author
- Senin, 8 Januari 2024 | 15:05 WIB
Penguatan peran Indonesia di ASEAN: Anies Baswedan tawarkan solusi untuk konflik Laut China Selatan dalam debat capres Pemilu 2024. (YouTube KPU RI / JakartaInsider.id)
Penguatan peran Indonesia di ASEAN: Anies Baswedan tawarkan solusi untuk konflik Laut China Selatan dalam debat capres Pemilu 2024. (YouTube KPU RI / JakartaInsider.id)

JAKARTA INSIDER - Dalam debat capres pemilu 2024 yang digelar pada Minggu, 7 Januari 2024, Anies Baswedan, calon presiden nomor urut 1, menggulirkan solusi terkait konflik Laut China Selatan (LCS) dengan menyoroti pernyataan yang diajukan oleh calon presiden lain, Ganjar Pranowo.

Anies Baswedan mengemukakan pandangannya dalam debat capres pemilu 2024 bahwa kunci penyelesaian konflik ini terletak pada penguatan peran Indonesia di ASEAN.

Dalam debat capres pemilu 2024, Ganjar Pranowo sebelumnya mengusulkan terjadinya kesepakatan sementara dalam penanganan konflik LCS.

Baca Juga: Banjir di Cilandak Capai 1,5 Meter, BPBD DKI Jakarta Respon Cepat

Namun, Anies mengkritik bahwa usulan Ganjar tidak memberikan fokus pada peran ASEAN, padahal menurutnya, itu adalah kata kunci penyelesaian masalah ini.

Dalam pandangan Anies, Indonesia harus kembali menjadi pemimpin ASEAN yang dominan, mengingat posisinya sebagai negara terbesar dan salah satu pendiri ASEAN.

"Indonesia harus kembali menjadi pemimpin ASEAN yang dominan," tegas Anies dikutip JakartaInsider.id.

Baca Juga: Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan adu pandangan dalam Debat Ketiga Capres Pemilu 2024 terkait konflik Laut China Selatan

Pendapat Anies menyuarakan keyakinannya bahwa negara ini memiliki tanggung jawab untuk memainkan peran penting dalam menyelesaikan konflik di LCS.

Menurut Anies, peran Indonesia dalam konteks global tidak seharusnya terbatas hanya sebagai peserta dalam acara konferensi.

Sebaliknya, Indonesia perlu menjalankan peran yang lebih aktif dengan menjangkau semua negara di ASEAN, yang dapat menjadi pintu masuk kekuatan China.

Baca Juga: Prabowo Subianto: Hutang luar negeri Indonesia tetap rendah, tidak khawatir terhadap intervensi negara lain

"Misalnya di LCS, apakah itu Laos, Myanmar, itu akan menjadi bagian kesepakatan ASEAN terhadap wilayah LCS, karena kekuatan luar ASEAN datang di sini," ungkap Anies.

Dalam perspektif Anies, penanganan konflik LCS bukanlah semata-mata tanggung jawab Indonesia sebagai negara individual.

Sebaliknya, pendekatannya harus bersifat regional, di mana ASEAN menjadi kekuatan yang mengarahkan langkah-langkah dalam menyelesaikan permasalahan ini.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Susilawati.

Sumber: YouTube KPU RI

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X