Mereka pernah menjalin komunikasi sama Panji Gumilang secara langsung kalau komunikasi langsung di acara-acara tertentu saja.
“Kami diundang ke Ma’ahad Zaytun dengan memberikan pembekalan secara langsung, dengan memberikan kekuatan aqidah, dia menyampaikan program-program yang membuat kami optimis,” ungkapnya.
Namun, Din Wahidin mengungkapkan justru kenapa mereka menjadi ragu, karena semua program hampir gagal total tidak menghasilkan tidak jalan dan ujung-ujungnya hilang begitu saja.
Din Wahidin menjelaskan bagaimana struktur di dalam NII KW 9 yang menyerupai sebuah negara.
Mereka yang berhasil direkrut akan rela menghalalkan segala cara untuk dapat memberikan uang dengan jumlah di atas rata-rata kemampuan mereka hingga mencapai belasan miliar rupiah, hingga pada akhirnya sampai ke tangan Panji Gumilang.
“Bahkan saya pernah mendengar dari umat yang dahulu itu, mereka jadi pembantu rumah tangga dadakan untuk menambah itu tadi mengeruk kekayaan majikan, setelah itu keluar dan menghilangkan jejak,” terangnya.
Baca Juga: 7 Manfaat ikan salmon dan kandungan gizi bagi kesehatan terutama organ tubuh
Begitulah sumber kekayaan Al Zaytun, dimana Imam NII KW 9 terus melakukan penggalangan dana dan perekrutan orang untuk masuk dalam pusaran TNI KW 9 untuk masuk ke Al Zaytun. ***
Artikel Terkait
Mbah Imam ungkap backingan dibalik Panji Gumilang dengan sebutan 'Pak Kumis', siapa sosok ini?
Menguak misteri ajaran menyimpang Al zaytun, begini pengakuan mengejutkan alumni Ponpes
Kuasa hukum David Ozora nilai pihak Mario Dandy tak ada iktikad baik soal ganti rugi
Panji Gumilang klaim punya intel andalan, Mbah Imam: Mandat untuk akses ke Polres, Polda hingga Mabes Polri
Gubernur Jabar tanggapi kontroversi Ponpes Al Zaytun, Ridwan Kamil: Kemarin saja ASN kami dimaki-maki..