Lagi menurut Shohibul, doktrin Tri Sakti Soekarno misalnya (berdaulat politik, berdikari ekonomi, berkepribadian dalam budaya) akan begitu penting bagi pendukung GP untuk memastikan perjalanan tepat arah Indonesia ke depan.
Isu yang sama akan menjadi materi yang sangat bermanfaat bagi pendukung ARB dan PS untuk mengevaluasi kodisi Indonesia yang terpuruk.
Maka, tidak diragukan lagi, bahwa bagi pendukung GP dan PS akan ada nilai yang diperebutkan secara khusus, yakni menerus kan pembangunan yang dihasilkan oleh Joko Widodo dalam dua periode kepemimpinannya.
Sedangkan bagi pendukung ARB, oligarki dipandang bertanggung jawab atas keterpurukan negeri ini yang hanya dimungkinkan oleh ketertundukan Mega dan Joko Widodo kepada mereka.
Sedangkan PS, ada dalam sistim yang tak mungkin tak ikut bertanggung jawab.
Baca Juga: 7 Keistimewaan dimiliki orang kelahiran dengan weton Kamis, apa saja? Yuk simak
Tentang korupsi, utang, keadilan sosial, penegakan hukum, proyek mangkrak dan isu krusial lainnya adalah masalah-masalah yang akan mengemuka pada pewacanaan publik, kata Shohibul.
Tentu saja tetap ada kecenderungan tertentu mempersoalkan masalah- masalah sensitif dalam bidang ideologi, tambahnya.
Selain itu, lanjutnya, pada komunitas pendukung ARB dan PS isyu kecurangan pemilu pasti akan dibicara kan lebih serius untuk dikapitalisasi memicu perkuatan soliditas.
Mereka hanya ingin menang dan mengalahkan calon lain dengan prasyarat integritas pemilu, tutup Shohibul yang juga dosen ini.
Shohibul juga tidak menampik dukungan untuk sosok ARB di Sumut mayoritas dari para akademisi dan para pemerhati sosial dan politik.***
Artikel Terkait
Dituding pandai merangkai kata-kata, Anies Baswedan: Sebuah kenyataan, jadi saya bicara soal keadilan sosial
Pertemuan Puan dengan Ketum Demokrat, AHY: Tak ingin bahas masa lalu, semoga kami berdua jadi Oase
7 Pernyataan kontroversial Panji Gumilang, meragukan Alquran hingga bisa menebus dosa zina dengan uang 2 juta!
Abdillah Toha kirim surat terbuka pada Jokowi ingatkan, jangan menjadi pemecah demokrasi
Idul Adha 2023 versi Pemerintah dan Muhammadiyah, tanggal berapa?