Oleh karena itu, ia dikenal sebagai “pemilik banyak atsar“. Ia menjelaskan prinsipnya dalam menghafal dan memahami, “Aku tidak menuliskan tinta hitam dari yang putih hingga hariku ini.
Baca Juga: Siroh, Abu Bakar Ash Shiddiq dan kemuliaannya dihadapan Allah Ta'ala karena cintanya pada Rasulullah
Tidak ada seorang pun yang memberikan hadis padaku kecuali aku menghafalnya. Aku tidak begitu suka jika hadis itu diulangi lagi untukku.”
Para ulama sepakat bahwa Asy-Sya’bi adalah seorang imam dan seorang yang tsiqah dan semua ulama memujinya karena keluasan ilmu dan keutamaannya.
Ibnu Sirin berkata kepada Abu Bakar al-Huzaly, “Tetaplah engkau bersama Asy-Sya’bi, aku melihat bahwa beliau telah berfatwa di masa sahabat masih banyak jumlahnya.”
Baca Juga: 5 tips meghilangkan bau dari dalam kulkas dengan mudah
Sikap tawaduknya sangat tampak tatkala ada seseorang menyebutnya sebagai seorang alim, ia merasa malu.***
Artikel Terkait
8 Adab muslim ketika menghadiri pesta pernikahan, niatkan sebagai pengamalan takwa
Amal yang diterima harus memenuhi dua syarat. Apa saja?
Belajar dari ulama, cintanya kepada ilmu tak terhalangi oleh kondisi
Siroh, Abu Bakar Ash Shiddiq dan kemuliaannya dihadapan Allah Ta'ala karena cintanya pada Rasulullah
Menakjubkan! Peradaban Islam mampu lahirkan dokter yang cerdas tapi juga penghapal Al Qur'an