JAKARTA INSIDER - Banyak keutamaan yang didapatkan seorang muslim ketika menyibukkan diri menuntut ilmu.
Pantaslah bila kita melihat kehidupan dan biografi para ulama tidak pernah terlepas dari buku dan ilmu.
Keyakinan para ulama akan janji Allah Ta'ala akan mengangkat derajat orang yang memiliki ilmu, patut untuk dicontoh.
Baca Juga: Pantesan asam urat sulit sembuh, segera hentikan makan nasi putih. Begini penjelasan dr Zaidul Akbar
Belajar dari para ulama terdahulu, bahkan dalam kondisi yang tak biasa sekalipun tetap menuntut ilmu.
Dikutip JAKARTA INSIDER dari chanel muslim pada Sabtu (17/12/2022), dahulu, kondisi tidak seperti sekarang yang ada sekolah formal.
Orangtualah yang menjadi guru bagi anak-anaknya. Suami atau kepala keluarga mengajarkan ilmu kepada istri dan anak-anaknya.
Meskipun mereka belajar di rumah saja, tapi kesungguhan dan ketekunan mereka membuat mereka mengungguli dan mengalahkan lulusan universitas.
Contoh: Aisyah radhiyallahu'anha mampu mengajarkan 290 sahabat pada zamannya meskipun hanya di balik tabir.
Zaid bin Tsabit adalah seorang sahabat yang mempunyai kecerdasan luar biasa.
Baca Juga: Waduh! 3 pemain timnas Prancis ini harus absen saat latihan jelang final Piala Dunia Qatar 2022
Ia mempelajari berbagai macam bahasa hanya dalam hitungan hari, misalnya belajar bahasa Ibrani hanya dalam 17 hari, belajar bahasa Suryani, dll.
Sa’id bin Musayib termasuk ulama besar dari Tabi’in yang pergi berhari-hari bermalam-malam hanya untuk mendapatkan 1 Hadis.
Artikel Terkait
Raja Ali Haji sosok pahlawan dan ulama yang gemar menulis
Kisah para Ulama Salaf yang penuh perjuangan dalam mendapatkan ilmu dan Hadist
Belajar dari Ulama, lebih mencintai buku daripada sebongkah emas
Ibnu Jarir ath-Thabari, sosok ulama yang produktif menulis. Apa rahasianya?
Belajar dari Ulama, inilah 6 nasehat Imam Syafi’i dalam menuntut ilmu