JAKARTA INSIDER - Kisah para ulama dengan kecintaan dan kesungguhannya dalam menuntut ilmu memang sangat menarik.
Hanya demi ilmu, para ulama rela menghabiskan harta dan waktunya untuk mendapatkan ilmu atau membeli buku.
Banyak pelajaran berharga yang bisa kita ambil dari kisah para ulama dalam perjalanan mereka mencari ilmu.
Baca Juga: Fenomena nikah beda agama di Indonesia? Ini jawaban MUI
Banyak yang mungkin bertanya, mengapa para ulama terdahulu begitu sangat besar kecintaan pada ilmu.
Hal itu, sebab para ulama benar-benar memahami kewajiban dalam menuntut ilmu yang patut kita teladani.
Dikutip JAKARTA INSIDER dari Buku Gila Baca Ala Ulama karya Ali bin Muhammad pada Jum'at (16/12/2022), saking cintanya mereka pada ilmu hingga buku dan pena bukanlah hal yang asing.
Baca Juga: Republika putar haluan ke dunia digital, akankah yang lain menyusul?
Al Janadi As Saksasi dalam bukunya As Suluk Fi Thabaqat Al 'Ulama Wa Al Muluk menerangkan biografi Abul Khair bin Manshur Asy Syamakhi As Sa'di, beliau memunjinya seraya berkata,
"Pada akhir hidup beliau, saya tidak mendapatkan seorang pun yang lebih dalam ilmunya serta lebih teliti dalam penulisan buku dari beliau. Tidak ada satu pun buku yang aku dapati lebih teliti dari apa yang dimilikinya."
Sekelompok orang yang sempat hidup bersama beliau menyatakan bahwa tidak ada pendamping yang selalu menyertainya kecuali buku yang selalu beliau baca.
Baca Juga: Di balik cerita private jet, ada dua pejabat yang jadi viral
Dan juga pena yang selalu beliau gunakan untuk memperbaiki kesalahan penulisan buku.
Beliau mengakhiri hidupnya pada tahun 680 H, setelah banyak mengumpulkan buku di perpustakaan pribadinya.
Artikel Terkait
Jenazah Ulama Yusuf Qardhawy akan dishalatkan setelah Duhur, pada hari Selasa (27/09/2022)
Motivasi Islam, lebih mulia mana, malaikat atau manusia? Berikut pandangan ulama terhadap kedudukan keduanya
Kisah para Ulama Salaf yang penuh perjuangan dalam mendapatkan ilmu dan Hadist
Belajar dari ulama, minta kepada Allah Ta'ala meski hal yang remeh
Belajar dari Ulama, lebih mencintai buku daripada sebongkah emas