Ketika melihat Rasulullah Saw sedang menyalakan api di bawah panci untuk memasak sesuatu yang akan dimakannya, maka dia lemparkan kotoran ke dalam panci.
Baca Juga: Sirah Nabawiyah, Nabi Muhammad dipersiapkan untuk diserahi kepemimpinan
Rasulullah Saw membiarkan dia melemparkan kotoran dan barang najis di rumahnya. Karena sudah sering Rasulullah Saw mengeluarkan kotoran dari rumahnya, maka sambil memegang kotoran itu Rasulullah Saw berdiri di depan pintunya seraya berkata: “Wahai Bani Abdi Manaf, tetangga yang mana yang senang berbuat seperti ini?” Kemudian beliau melemparkan kotoran itu ke pinggir jalan.
Itulah sunnatullah dalam berdakwah. Siksaan dan penganiayaan merupakan hal yang lazim terjadi. Tetapi semua itu tidak boleh menyurutkan langkah dakwah.
Islam harus terus disebarluaskan. Agar sinar cahaya Islam dapat menerangi kegelapan alam dan melalui dakwah itu, manusia berbondong-bondong memasuki Islam dan mendapatkan hidayah Allah SWT.***
Artikel Terkait
Sirah Nabawiyah, benarkah ajaran Rasulullah? Berikut penjelasan Pendeta dan Rahib Nasrani
Sirah Nabawiyah, kisah Nabi Muhammad yang dibelah dadanya oleh Malaikat Jibril
Sirah Nabawiyah, Rasulullah mendakwahi keluarganya guna menyiapkan dukungan publik
Sirah Nabawiyah, tindakan Quraisy memblokade perluasan Islam dengan mengancam Abu Thalib
Sirah Nabawiyah, tindakan Quraisy memblokade perluasan Islam dengan melakukan penyiksaan fisik