Mereka mencoba meyakinkan kehadiran sekutu tidak akan dianggap sebagai ancaman.
Dengan melakuan perjanjian dengan sekutu setidaknya ini adalah langkah awal pengakuan sekutu terhadap Indonesia.
Persoalannya, apa yang coba yakinkan di Jakarta tak semulus keadaan di daerah.
Di daerah-daerah, militer belanda acapkali memprovokasi rakyat dan bertindak arogan.
Bung Tomo bahkan menyaksikan sendiri bagaimana arogansi tersebut dipertunjukkan di Jakarta.
Baca Juga: Salah langkah, ajukan gugatan hukum ke PTUN terkait obat sirop mengandung zat kimia berbahaya
“…di depan Tangsi Batalyon 10 Kerajaan Tentara Keradjaan Belanda, beberapa orang serdadu yang berpakaian seperti Gurkha dan berkulit hitam menunjuk-nunjuk dan mengejek kami dengan sangat menjengkelkan,” sesal Bung Tomo. Terkadang mereka juga berani menyetop kendaraan orang lain dan kemudian merampasnya,” terang Bung Tomo. Mereka di lindungi oleh serdadu Inggris. Bahkan serdadu inggris juga terlibat melecehkan perempuan-perempuan Indonesia. (Bung Tomo: 2008)
Setidaknya, menurut Bung Tomo di Surabaya, para serdadu tersebut tidak akan seberani di Jakarta. “Aku kembali ingat terhadap seluruh keadaan di Kota Surabaya. Di sana kemerdekaan telah kita kuasai sepenuhnya, sedangkan di ibu kota, bangsa Indonesia harus hidup dalam ketakutan…,” kenang Bung Tomo.
Baca Juga: Anies bertemu Gibran, ternyata Gibran mengidolakan sosok Anies Baswedan
Di Jakarta, Bung Tomo memanfaatkan kehadirannya untuk bertemu dengan para pemimpin Republik Indonesia.
Di hadapan Soekarno, Bung Tomo menyatakan bahwa di Surabaya dan Jakarta rakyat siap melawan. Mereka hanya membutuhkan komando dari para pempimpin Indonesia.
Soekarno kemudian menjawab, “Adik, saya harap adik jangan hanya mengukur kekuatan kita dengan keadaan di Jawa Timur. Cobalah Adik lihat juga daerah lainnya. Banyak pasukan Nippon yang belum juga menyerahkan senjatanya kepada kita. Dari itu sebaiknya kita sekarang berusaha dulu merebut senjata tantara Nippon di seluruh Indonesia.”
Baca Juga: Mengenakan topeng karbon hitam jelang Piala Dunia 2022 di Qatar, Song Heung min: Awalnya saya..
Jawaban Soekarno diterima Bung Tomo. Namun ia mengusulkan agar semangat rakyat dipelihara dengan siaran radio. Siaran yang memperingatkan rakyat untuk tetap waspada dan bersiap-siap.
Dilansir JAKARTA INSIDER dari berita JEJAK ISLAM UNTUK BANGSA yang berjudul Di Balik Pekik Takbir Bung Tomo
Artikel Terkait
Rahasia Allah menciptakan akal dan nafsu, ternyata inilah manusia bergelar mujahid tanpa mengangkat senjata
Kunci bahagia dunia akhirat, UAH: Bawa bekal ini
Mau meningkatkan kecerdasan? Ikuti resep dr Zaidul Akbar dengan cara membaca Al-Qur'an
Waw, ternyata industri tepung pertama di dunia hasil temuan kaum muslim!
Dibalik pekik takbir Bung Tomo, rakyat mulai merebut kekuasaan dan peristiwa hotel Oranje