Ilmu parenting, didiklah anak di atas prinsip kebebasan dan kemuliaan, bukan perbudakan

photo author
- Selasa, 25 Oktober 2022 | 12:40 WIB
Ilustrasi seorang anak yang sedang bermain dan merasa bebas. (Pexels.com/ jonas mohamadi)
Ilustrasi seorang anak yang sedang bermain dan merasa bebas. (Pexels.com/ jonas mohamadi)

Pandangan demikian tidak bisa diterima di dalam sistem pendidikan yang baik dan yang dilakukan dengan penuh kesadaran.

Baca Juga: Ilmu parenting, kenapa anak itu lebih rewel kalau sama ibunya?

Apabila dalam sebuah keluarga tercipta ruang dialog yang terbuka, bebas mengungkapkan sesuatu dan mengambil keputusan dengan batas-batas yang layak dan beradab, maka ketahuilah bahwa hal itu merupakan lingkungan yang sangat tepat untuk mencetak para pemimpin sejak usia dini.

Suasana menegangkan, mengekang kebebasan, dan berlebihan dalam menerapkan konsep mendengar dan taat dalam pendidikan, antipati terhadap semua pandangan yang berbeda dari anak dan menganggapnya sebagai sikap tidak patuh, hanya tepat digunakan untuk mencetak perabot rumah, bukan untuk membentuk makhluk mulia (manusia), makhluk yang dimuliakan oleh Allah, dan memiliki kedudukan yang tinggi.

Atau hanya akan menjadi lingkungan yang akan mengahasilkan orang-orang yang berpenyakit jiwa, hanya bisa menjadi pengekor dan otoriter.

Baca Juga: Ilmu parenting, pentingnya menanamkan keimanan di hati anak sebelum mengenalkan Al-Qur'an

Suasana yang terbuka untuk ruang dialog dan perbedaan cara pandang, serta kebebasan dalam mengambil keputusan, memang akan membuka peluang terjadinya benturan-benturan pendapat, akan tetapi benturan yang sehat (selama tidak keluar dari norma-norma yang ada).

Hasilnya akan terlihat jelas di tengah-tengah kehidupan keluarga dan masyarakat, karena contoh itu tidak pernah bisa terulang, tetapi ia merupakan keunikan yang beragam dan efektif.

Di antara faktor yang dapat membantu menciptakan ruang dialog yang terbuka dan kebebasan berpendapat di dalam keluarga, hendaklah seorang ayah menyiapkan mentalnya untuk mendengarkan pendapat anak-anaknya, meskipun menurut mereka (para ayah) pendapat itu aneh.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Jeki Purwanto

Sumber: Creative Islamic Parenting karya Syekh Dr. Nayif Al-Qurasy

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

9 jenis jin dan tugasnya, yuk simak apa saja

Selasa, 9 Desember 2025 | 18:31 WIB
X