JAKARTA INSIDER - Tentu saja anak menyayangi kedua orang tuanya dan merasa nyaman saat menghabiskan waktu bersama Anda berdua. Tapi dengan Ibu, rasanya berbeda dibandingkan saat bersama dengan Ayah.
Saat bersama dengan Ibu, anak bisa menjadi apa saja yang mereka inginkan, dan mengekspresikan semua yang mereka rasakan.
Bisa dibilang, saat anak bersama dengan Ibu dan mereka mulai berperilaku negatif artinya mereka merasa nyaman dan aman bersama dengan Anda.
Baca Juga: Ilmu parenting, pentingnya menanamkan keimanan di hati anak sebelum mengenalkan Al-Qur'an
Tak hanya itu, hal ini juga terjadi karena anak berpikir bahwa hanya ibu yang bisa membantu mereka untuk menghadapi masalah yang sedang dihadapi.
Situasi ini Ibu alami hanya karena anak merasa nyaman dan aman bersama Ibu nya.
Berikut adalah beberapa hal yang harus Ibu lakukan jika anak seperti ini, dikutip JAKARTA INSIDER dari akun instagram @parentingofficial pada Kamis (20/10/2022).
Baca Juga: Motivasi Islam, cara menempatkan antara hawa nafsu dengan akal dalam kehidupan
1. Fakta bahwa anak merasa bebas untuk mengekspresikan dirinya di depan Anda adalah tanda bahwa Anda melakukan sesuatu dengan benar. Pertahankan komunikasi antara Anda dan anak, jadi ia selalu yakin akan dukungan dan cinta tanpa syarat dari orang tuanya.
2. Pastikan anak bisa menghabiskan lebih banyak waktu dengan ayahnya dan dengan anggota keluarga lainnya. Ini akan membantunya mengembangkan pemahaman yang lebih dekat dengan mereka juga, dan dia bisa mulai merasa lebih bebas di sekitar mereka, seperti yang dia lakukan di sekitar Anda.
3. Gunakan banyak pelukan dan ciuman untuk menenangkan anak Anda. Pelukan dan ciuman ibu bekerja seperti magic.
Baca Juga: Motivasi Islam, dari minder menjadi super
4. Ketika anak Anda berbuat ulah di depan Anda, pastikan Anda berbicara dengannya tentang hal itu dan bantu dia memahami konsekuensinya. Sama seperti perhatian positif, penting untuk memper kuat perilaku yang baik, maka tindakan yang tidak pantas perlu mendapatkan konsekuensi. Pertahankan konsekuensi yang konstruktif. Contoh waktu tidur lebih awal, penolakan waktu bermain yang lebih lama, dll.
Jadi, hal yang paling penting untuk menghadapi situasi ini adalah dengan tetap mendorong si kecil untuk bersama dengan Ayahnya dan anggota keluarga lainnya. Tujuannya agar anak juga merasakan kenyamanan yang sama seperti kenyamanan saat bersama dengan Ibunya.***
Artikel Terkait
Motivasi Islam, enyahkan malas dari kehidupan kita!
Motivasi Islam, dari minder menjadi super
Sirah Nabawiyah, benarkah ajaran Rasulullah? Berikut penjelasan Pendeta dan Rahib Nasrani
Sirah Nabawiyah, kisah Nabi Muhammad yang dibelah dadanya oleh Malaikat Jibril
Motivasi Islam, cara menempatkan antara hawa nafsu dengan akal dalam kehidupan
Ilmu parenting, pentingnya menanamkan keimanan di hati anak sebelum mengenalkan Al-Qur'an