Diyakini bahwa BANU inilah yang menjadi cikal-bakal Banser NU yang dikenal sekarang. Pendirian BANU merupakan respons terhadap kemunculan organisasi-organisasi kepanduan saat itu.
Sifatnya yang menitikberatkan pada aspek kebangsaan dan pembelaan tanah air juga memperlihatkan respons nasionalistis NU.
Jika ANU adalah organisasi pemuda, maka BANU adalah organisasi kepanduan.
Ketika Jepang menduduki Indonesia pada 1942, banyak anggota Gerakan Pemuda Ansor umumnya dan Banser khususnya yang direkrut dalam pelatihan militer.
Baca Juga: Gita Savitri tak mau punya anak, Paul Partohap disarankan nikah lagi: Kasihan gak punya keturunan
Laskar Hizbullah yang kemudian dikenal sebagai salah satu laskar penting dalam perang kemerdekaan diisi oleh banyak anggota Gerakan Pemuda Ansor dan Banser.
Periode Jepang ini diyakini turut membentuk watak paramiliter sekaligus watak nasionalistis dari Banser.
Jumlah anggota Banser
Menurut survei, pada akhir 1990-an, anggota Banser berjumlah sekitar 500.000.
Namun, para pengurus Banser sendiri meyakini bahwa anggota mereka berjumlah tiga jutaan di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Menikah hingga salat, inilah 5 amal kebaikan yang tidak boleh ditunda dikerjakan dalam Islam
Yang jelas, di mana ada Gerakan Pemuda Ansor maka dipastikan di situ juga ada Banser, yang merupakan organisasi semi-otonomnya.***