JAKARTA INSIDER - Sering kali kita menemui kaum muslim yang latah dengan Islam, lalu terjebak dalam arus ikut-ikut.
Islam sebagai agama yang sempurna telah mengatur dengan jelas mana yang boleh dan mana yang tidak boleh.
Sehingga, segala sesuatu yang bukan datang dari Islam jelas terlarang terlebih melakukan hanya karena ikut-ikutan.
Baca Juga: Peringati hari ibu, begini kisah perjuangan ibu Imam Syafi'i yang jarang diketahui
Banyak kaum muslim yang kehilangan identitas diri sebagai orang Islam, bergaya dan menampilkan diri mengikuti budaya yang bukan dari Islam (tasayabbuh).
Padahal sebagai seorang muslim dalam berbuat kita harus mengetahui dalilnya bukan malah tasayabbuh.
Dikutip JAKARTA INSIDER dari rumaysho.com pada Kamis (22/12/2022), kaum muslim dilarang menyerupai orang kafir dalam hal yang menjadi kekhususan mereka.
Baca Juga: Mendekati pemilu 2024, ini pesan partai Demokrat kepada panglima TNI yang baru
Penyerupaan ini dikenal dengan istilah tasyabbuh.
Dari Ibnu ‘Umar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR. Ahmad 2: 50 dan Abu Daud no. 4031.
Syaikhul Islam dalam Iqtidho‘ 1: 269 mengatakan bahwa sanad hadits ini jayyid/bagus. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih sebagaimana dalam Irwa’ul Gholil no. 1269)
Baca Juga: Wow! Ternyata dua bahan sederhana ala dr. Zaidul Akbar ini bisa bantu redakan nyeri asam urat
Dari ‘Amr bin Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Bukan termasuk golongan kami siapa saja yang menyerupai selain kami” (HR. Tirmidzi no. 2695. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).