JAKARTA INSIDER - Sering kita dengar keluhan seorang suami ditolak istrinya untuk hubungan intim.
"Saya minta malah dikasih punggung". Begitu kira-kira keluhannya yang membuat tersenyum orang-orang yang mendengarnya.
Alasannya bisa macam-macam. Mengantuk, capek, lelah, malas, sedang tidak mood, anak belum tidur dan yang lainnya.
Kecuali jika memang sedang sakit sudah tentu alasan kondisi badan belum pulih, bisa diterima oleh suami ketika mengajak hubungan intim.
Baca Juga: 5 hal seputar hubungan intim yang perlu millenial ketahui, begini ciri orgasme
Kebutuhan untuk hubungan intim setiap pasangan berbeda-beda. Ada yang seminggu dua kali, tiga kali, empat kali. Tergantung kondisi dari masing-masing pasangan.
Dalam kanal YouTube Merry Riana (2019), dikutip JAKARTA INSIDER pada Sabtu (10/12/2022), dr Boyke menjelaskan mengenai frekuensi hubungan intim dalam rumah tangga yang normal dan disesuaikan berdasarkan umur masing-masing pasangan suami istri.
Menurut dr Boyke, untuk umur 20-30 tahun seminggu bisa dilakukan sebanyak 4/5 kali seminggu, 30-40 tahun bisa dilakukan 2-3 kali, 40-60 seminggu 2 kali, 60 keatas seminggu sekali.
Baca Juga: Surah Al-Baqarah ayat 26, hikmah dari perumpamaan seekor nyamuk
Jumlah frekuensi seks tersebut dikatakan dr Boyke adalah frekuensi seks yang normal terjadi pada kebanyakan pasangan.
"Fakta dan data ini valid berdasarkan kajian pasangan suami istri di seluruh dunia", ujar dr Boyke.
Lalu, bagaimana jika istri menolak hubungan intim suami?
Dikutip JAKARTA INSIDER dari laman islam.nu.or.id pada Sabtu (10/12/2022), dalam syariat Islam, Mustafa al-Khin dan Musthafa al-Bugha dalam al-Fiqh al-Manhaji ‘ala Madzhab al-Imam al-Syâfi’i, mengatakan tindakan istri ini masuk dalam katagori sikap 'nusyuz'.
Baca Juga: Surah An-Naba ayat 21-28, balasan terhadap orang yang durhaka atau ingkar