Dari kejadian yang dialami Astrid para jamaah lainpun sampai kasihan melihat Astrid. Melihat kejadian itu, akhirnya Astrid dibawa ke bagian perawatan jamaah bila mengalami sakit. Dan disitu kaki Astrid diberi cairan obat yang membuat kaki Astrid tidak panas lagi.
Telapak kaki Astrid memerah, dan merasa sudah sedikit baikan, saat mau pesawat mau berangkat menuju Tanah Suci, tiba-tiba apa yang dirasakan Astrid, kakinya pun panas lagi.
Baca Juga: Asisten rumah tangga mencuri emas perhiasan dan batangan milik majikan, kerugian puluhan juta rupiah
Ketika dia hendak dibawa lagi ke ruang perawatan tiba-tiba Astrid merasakan semuanya gelap dia tidak bisa melihat apa-apa. Yang dilihatnya semuanya hitam.
Semula suara-suara dari keramaian di bandara tiba-tiba semua terasa hilang dan senyap.
Lalu diapun dibawa ke bagian perawatan, tidak berapa lama akhirnya dua sadar dan melihat seorang jamaah yang jamaah lainnnya memanggil wanita itu ustazah.
Astrid masih sempat bertanya, kenapa saya ustazah? Tanta Astrid, ustazah itu mengatakan, bahwa dia tadi pingsan. Setelah Astrid baikan, akhirnya pesawat yang membawa mereka ke Tanah Suci pun berangkat.
Sampai di Tanah Suci Makah, kejadian aneh menimpa Astrid lagi dan ini lebih parah lagi.
Saat para jamaah lain melihat Ka'bah, semua yang lainnnya menangis, namun berbeda dengan Astrid dia sedikitpun tidak berpengaruh kepadanya saat dirinya melihat Ka'bah.
Astrid seolah mendengar bisikan ayo Astrid menangislah, ini adalah kiblat semua umat Muslim, namun Astrid tidak bisa menangis seolah olah hati Astrid itu beku. Sana sekali dia tidak merasakan apa-apa melihat Ka'bah
Kemudian saat Astrid melakukan tawaf, Astrid merasa dia terus di dorong orang dari belakang, bahkan saat itu dia melihat seorang wanita tinggi besar hitam melotot melihat Astrid seolah wanita yang dilihatnya itu marah kepadanya.
Dan wanita itu menyikut Astrid dengan keras dan menyeret Astrid hingga duapuluh meter. Yang ada dibenaknya waktu itu kenapa tidak ada yang menolongku, dan Astrid blank dan pingsan lagi.
Begitu kejadian yang dirasakannya, tiba-tiba Astrid dibangunkan seseorang. Akhirnya Astrid tersadar.
Ketika Astrid ingin melakukan tawaf lagi, kejadian aneh yang dirasakan Astrid kembali terjadi, dia di dorong bahkan sampai dia terseret-seret, tapi dia merasa dia satupun tidak ada yang menolongnya.
Akhirnya dia blank dan pingsan. Ketika dia sadar saat dia dibangunkan seseorang jamaah lain.