Waktu terus berlalu, Astrid pun tidak pernah bertemu dengan bukdenya Puji. Astrid yang bekerja di salah satu rumah sakit dan Astrid juga sudah menikah dan memiliki anak.
Singkat cerita, Astrid bekerja di rumah sakit itu ditempatkan di departemen pada bagian masuknya barang-barang atau pengadaan barang yang dibutuhkan rumah sakit.
Sebagai tugas pengadaan kebutuhan rumah sakit, tidak heran Astrid pun selalu menerima katakanlah uang upeti dari para pemasok barang di rumah sakit tersebut.
Baca Juga: 8 Mimpi ini menandakan bahwa Anda sudah terkena sihir, santet, dan guna-guna, waspadalah!
Dengan jabatan yang dimilikinya, memang hidup Astrid pun lumayan dan juga dihormati orang di lingkungannya. Namun menerima upeti itu tidak diketahui pihak rumah sakit.
Singkat cerita, Astrid yang banyak berhubungan dengan para pendor pengadaan barang-barang rumah sakit, dengan begitu Astrid juga banyak keluar kantor untuk melakukan negoisasi dengan pendor-pendor tersebut.
Ini jualah yang membuat Astrid menambah perbuatan tidak baiknya. Astrid yang sering pergi keluar kantor sering diantar supirnya bernama Gandi.
Gandi adalah seorang supir yang memiliki perawakan ganteng, berpostur tinggi dan memiliki wajah yang lumayan.
Dengan sering berduannya Astrid dengan Gandi membuat Astrid lama kelamaan suka kepada Gandi.
Akhirnya merekapun menjalin hubungan. Hubungan itu terus berlanjut, diluar pekerjaan mereka sering cek in hotel demi cinta mereka.
Dari hubungan itu akhirnya, Astrid hamil. Kehamilan Astrid ini membuatnya stres. Diapun menceritakan kehamilannya kepada Gandi.
Namun Gandi yang tidak ingin bertanggung jawab meminta Astrid untuk menggugurkan kandungannya.
Setelah Astrid menggugurkan kandungannya, mereka juga jarang ketemu. Memang Astrid juga berusaha untuk tidak bertemu dengan Gandi.
Waktu dua bulan lamanya Astrid tidak ingin bertemu dan menghindari Gandi. Karena ada perasaan bersalah yang telah dilakukannya selama ini.