Bermula buang pembalut sembarangan, Ida dinikahi jin dan memiliki anak, ini ceritanya...

JAKARTA INSIDER - Ini sekelumit cerita dan kisah nyata yang dialami Rosida dengan panggilan kecilnya Ida Akibat perbuatan yang tanpa terpikirkan kan olehnya yang akhirnya membawanya pada peristiwa ghaib yang menjerat dirinya bertahun-tahun akibat Ida yang membuang pembalut (softek) sembarangan.

Tidak bisa dipungkiri kita manusia berdampingan dengan kehidupan jin dalam kehidupan sehari-hari. Hal itu juga tertulis dalam Al Qur'an.

Pengalaman ghaib yang diceritakan Ida sekaligus mengingatkan kita khususnya para wanita untuk lebih berhati-hati untuk tidak membuang softek atau pembalut saat wanita sedang haid.

Seperti yang dilansir Jakarta Insider dari Kembara Sunyi Channel, Rabu, (30/8/2023).

Adalah kisah nyata, namanya Rosida, memiliki teman dekat laki-laki yang bernama Ibram. Ibram adalah teman terdekat Ida sejak SMA.

Baca Juga: 5 Benda yang kerap digunakan sebagai media mengirimkan santet, waspada jika temui benda berikut ini

Setamat SMA, mereka juga kuliah di universitas yang sama. Bedanya Ibram aktif di BEM kampus tapi Ida tidak.

Suatu hari Ida diajak Ibram ke kampus kebetulan akan ada acara kampus yang akan digelar yaitu pentas seni di kampus mereka. Untuk acara tersebut, Ibram meminta Ida sebagai bendahara acara pentas seni itu

Suatu hari mereka ke kampus. Di acara kampus itu Ibram adalah sebagai ketua pelaksana.

Ibram dan Ida pergi ke kampus dan langsung ke sekretariat BEM kampus tersebut yaitu dilantai bertempat di empat. Memang banyak ruangan yang kosong disana bahkan hampir tidak digunakan.

Kabarnya, tidak digunakan karena dulunya ada peristiwa yang mengerikan. Yaitu seorang mahasiswi pernah melompat dari lantai empat yang akhirnya meninggal di tempat. Karena dianggap angker, apalagi tidak sedikit mahasiswa mengaku sering melihat seorang sosok perempuan yang tiba-tiba menghilang.

Karena dianggap sedikit angker, karena itu banyak ruangan di lantai empat tersebut kosong. Diantaranya satu ruangan digunakan hanya untuk ruangan sekretariat BEM kampus tersebut.

Sementara di ruangan kosong lainnya banyak kursi dan meja yang rusak yang tidak terpakai lagi. Bahkan banyak sampah yang berserakan karena ruangan tidak terpakai dan tidak terurus. Sedangkan letak toiletnya ada di ujung ruangan lantai tersebut.

Sampai di sekretariat tersebut Ida pun mengerjakan seperti apa yang diminta Ibram. Ida mengerjakannya di komputer. Komputer tersebut letaknya persis menghadap ke arah pintu masuk ke ruang sekretariat BEM itu.

Di ruang sekretariat itu ramai mahasiswa mempersiapkan acara yang akan mereka gelar di kampus itu.

Menjelang Maghrib teman-teman mereka pamit pada pulang. Yang tinggal di ruang sekretariat itu hanya tinggal bertiga, Ibram, Ida dan satu lagi teman mereka.