Meski tidak ada dalil sahih yang menyebut arwah pulang di malam Jumat, Islam menempatkan hari Jumat sebagai hari yang penuh keutamaan.
Jumat disebut sebagai sayyidul ayyam (penghulu segala hari).
Banyak ulama menganjurkan untuk memperbanyak doa, membaca Al-Qur’an, dan mengingat orang yang sudah meninggal pada hari ini.
Karena itu, masyarakat menjadikan malam Jumat sebagai waktu rutin untuk mendoakan arwah dan mengadakan tahlilan.
3. Tradisi dan Kepercayaan di Masyarakat
Keyakinan arwah pulang di malam Jumat banyak ditemukan di berbagai daerah, bukan hanya di Indonesia.
Di Jawa, ada tradisi nyekar atau ziarah kubur menjelang malam Jumat.
Di Sumatera dan Kalimantan, keluarga sering mengadakan kenduri atau doa bersama pada malam Jumat.
Di beberapa budaya, diyakini bahwa arwah merasa lebih dekat dengan keluarganya pada malam Jumat, sehingga doa yang dibacakan akan lebih bermakna.
Walaupun tidak memiliki dasar agama yang kuat, tradisi ini memberi ketenangan batin bagi keluarga yang ditinggalkan.
4. Hikmah di Balik Kepercayaan Arwah Pulang
Ada nilai-nilai positif yang bisa diambil dari keyakinan ini:
1. Menghidupkan doa untuk orang yang sudah tiada – meskipun arwah tidak benar-benar pulang, doa yang dikirimkan akan sampai kepada mereka.
2. Mengingatkan pada kematian – tradisi malam Jumat membuat kita sadar bahwa kehidupan dunia bersifat sementara.
3. Mempererat tali silaturahmi – keluarga dan tetangga berkumpul dalam doa bersama, sehingga ikatan sosial semakin kuat.
Artikel Terkait
10 Menu Diet Sehat untuk Makan Siang agar Berat Badan Terjaga
8 Manfaat Centella Asiatica untuk Kulit Sehat, Cerah, dan Glowing
Makan Mewah di Jaksel Mulai 100 Ribuan, Enak dan Instagramable
5 Cafe Vintage Jakarta dengan Suasana Jadul dan Spot Foto Instagramable
Seorang Ibu Pengupas Bawang Bersyukur Dengan Program Sekolah Rakyat Presiden Prabowo Subianto, Sebut Merasa Lega Karena Semua Ditanggung